REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi memastikan bahwa perempuan yang ditemukan tewas di Apartemen Belleza, Jakarta Selatan bukan korban pembunuhan mutilasi. Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, korban diduga telah tewas dibunuh sejak satu sampai dua minggu yang lalu.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, korban tewas diduga karena dibunuh oleh seseorang. Namun, kata dia, korban bukanlah korban mutilasi karena saat ditemukan kondisi korban hanya tinggal tulang belulang dan tubuhnya telah hancur.
"Itu diduga korban pembunuhan, tapi bukan mutilasi karena badan sudah hancur jadinya sudah agak terlihat tulangnya. Kami menduga kalau korban telah meninggal sejak satu sampai dua minggu lalu," kata Ade kepada wartawan, Kamis (30/6).
Menurut dia, usia korban diperikarakan berusia sekitar 25 sampai 30 tahunan. Saat ini, polisi sudah mengantongi identitas korban. Hanya saja, polisi masih melakukan pencocokan data untuk memastikan identitasnya itu. Polisi pun akan mengusut kasus tersebut hingga tuntas.
"Ada yang mengenal korban dan sedang kita cocokkan. Ada dugaan kuat identitasnya sudah kami kantongi, nanti kalau cocok kami akan umumkan," ujar dia.
Rabu (29/6) kemarin potongan mayat tubuh seorang perempuan ditemukan di kamar mandi lantai 23A LV 6 Apartemen Belleza Permata Hijau, Jalan Letjen Soepeno RT 05 RW 02, kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Awalnya, potongan mayat tersebut diduga korban kasus mutilasi. Namun, setelah dilakukan penyidikan polisi memastikan bahwa seorang perempuan tersebut tewas dibunuh tidak dengan cara dimutilasi.