REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Konsumsi masyarakat terhadap produk pangan seperti daging sapi, ayam, cenderung mengalami peningkatan menjelang lebaran. Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian Sri Mukartini menjelaskan produk hewan merupakan komoditi yang berpotensi sebagai media pembawa agen penyakit hewan menular yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan dan lingkungan.
Konsumen pun diimbau teliti dalam memilih dan memilah produk yang laik untuk dikonsumsi. “Jadilah konsumen yang cerdas, dengan teliti sebelum membeli. Jangan panik karena pemerintah jamin ketersediaan daging dan kalau beli di kios-kios resmi yang sudah ditunjuk pemerintah dan/atau pemerintah daerah,” ujarnya di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Selasa (28/6).
Kemudian agar tidak salah dalam memilih dan mengkonsumsi daging, kata Sri, kita harus mengetahui kualitas dagingnya baik pada waktu hewan masih hidup maupun setelah dipotong. Faktor penentu kualitas daging pada waktu hewan hidup adalah cara pemeliharaan, yang meliputi pemberian pakan, tata laksana pemeliharaan, dan perawatan kesehatan.
Kualitas daging juga dipengaruhi oleh pengeluaran darah pada waktu hewan dipotong dan kontaminasi sesudah hewan dipotong.
Kesehatan Masyarakat Veteriner adalah bagian penting dari aktivitas masyarakat karena merupakan rantai penghubung antara bidang pertanian dan kesehatan manusia berkaitan dengan pengobatan, pengendalian dan pencegahan zoonosis (infeksi yang ditularkan di antara hewan dan manusia atau sebaliknya) serta penyakit yang ditularkan melalui makanan (Food-borne diseases). Yang memengaruhi dan dipengaruhi oleh ilmu kedokteran hewan yang diterapkan dalam rangka untuk mencegah penyakit serta melindungi kesehatan manusia.