REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Angin kencang mulai melanda kawasan perairan Selat Sunda, Selasa (28/6). Gelombang tinggi di laut membuat pelayaran kapal feri yang melintas dari Pelabuhan Bakauheni–Merak dan sebaliknya sedikit terganggu.
Keterangan yang diperoleh dari pengemudi kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, Selasa (28/6), angin kencang membuat gelombang laut di Selat Sunda tinggi. Kapal feri yang mengangkut penumpang dan kendaraan yang berlayar terganggu saat di tengah laut maupun ketika mau bersandar di dermaga.
“Gelombang laut malam hari tinggi, jadi waktu sandar di dermaga membutuhkan waktu lama,” kata Yasmin, pengemudi truk yang baru menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni, Selasa (28/6) dini hari.
Menurut dia, kendaraan yang ingin menyeberang ke Pelabuhan Merak tertahan di Pelabuhan Bakauheni karena kondisi gelombang tinggi akibat angin kencang. Truk-truk barang yang memadati area pelabuhan mulai terurai sejak Selasa pagi dan siang hari.
Para sopir truk barang yang membawa muatan ke Pulau Jawa sebelum puncak arus mudik Lebaran terpaksa harus menunggu berjam-jam di pelabuhan. Mereka terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untuk makan dan minum saat kendaraannya harus berhenti terlalu lama di pelabuhan.
“Yang jelas kalau sudah berhenti lama, pasti mau makan dan minum, dan mengeluarkan biaya lagi,” kata Rudi, sopir truk tujuan Bandung.
Ia mengatakan terjadi kelambatan penyandaran kapal di dermaga saat tiba di Pelabuhan Bakauheni. Waktu sandar kapal pada kondisi cuaca normal hanyak berkisar 10-15 menit, namun saat angin kencang dan gelombang tinggi bisa mencapai setengah jam lebih.
Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (KSOPP) Bakauheni, Agustinus Aruan menyatakan kondisi cuaca di Selat Sunda masih tergolong normal. Menurut dia, cuaca tidak normal hanya berubah secara tiba-tiba dan sulit untuk diprediksi.
Menurut data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim, kecepatan angin di lintasan Selat Sunda Utara antara dua-10 knot. Sementara ketinggian gelombang antara 0,5 meter hingga 1,25 meter. BMKG mengingatkan nakhoda kapal mewaspadai kondisi cuaca yang berubah setiap saat.