Jumat 01 Jul 2016 04:30 WIB

Ramadhan dan Akhlak Kita

Red: M Akbar
Ilustrasi Berdoa Saat  Merayakan Lebaran
Foto:

Betapa lapang hati Rabi'ah. Begitu besar rasa sesal Abu Bakar lantaran menyakiti Rabi'ah. Agama adalah akhlak. Kedua sahabat itu langsung praktik. Begitulah mereka mengajarkan kita.

Sahabat hidup tanpa sekat. Tanpa melihat pangkat. Tanpa memilih strata sosial. Dengan kelapangan dada dan akhlak mulia yang sempurna. Meminta maaf dan memaafkan dengan ketulusan. Menebar kebaikan tanpa harap imbalan. Berperilaku dengan dasar karena Sang Maha. Demi ridha Nya. Inilah satu keindahan Islam yang dibangun para Sahabat.

Di setiap Ramadhan kita kerap menemui atau dikirimkan kata-kata memantik hati. Mulai ucapan selamat Ramadhan sampai permintaan maaf jelang dan usai Ramadhan.

Di sepanjang jalan, baliho, spanduk, hingga iklan kita temui hal sama. Slogan ajakan-ajakan positif memenuhi hari-hari kita jelang dan saat Ramadhan.

Bahkan slogan sosial tak melulu ditemui ketika Ramadhan. Di luar Ramadhan kita kerap menemui hal sama, ajakan kebaikan. Melalui broadcast dan semisalnya. Ceramah-ceramah agama juga memenuhi layar kaca.

Tapi, di lapangan: kerusakan sosial makin menggurita. Ramadhan ini pun dihiasai bentrok massa dan aparat. Ada apa? Kenapa slogan dan ceramah tidak menggerakan? Di luar konteks akhir zaman, kenapa ajakan kebaikan tidak mengubah peradaban? Tidak memperbaiki keadaan? 

Apakah kita hidup hanya cukup dengan slogan-slogan? Atau hidup dengan kepalsuan? 

Sejenak kita menengok ke belakang: Usai perang Uhud, wanita-wanita Quraisy memasuki medan perang. Mereka mencari jenazah Muslimin yang syahid sebagai syuhada. Para wanita itu ada yang membelah dada, merobek perut, memotong hidung, mencungkil mata jenazah mujahiddin.

Di antara potongan-potongan tubuh itu, seperti potongan telinga, hidung, mata; ada yang dijadikan perhiasan kalung dan cincin. Begitulah sadisnya wanita kafir Quraisy, begitulah dahsyatnya memelihara dendam hingga akal sehat dan nurani tertutup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement