Senin 27 Jun 2016 17:22 WIB

Pemkot Bogor Sepakat Keluarkan Siswa yang Tawuran

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Winda Destiana Putri
Tawuran mahasiswa, jangan sia-siakan waktu hanyak untuk hal yang tidak bermanfaat (Ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA
Tawuran mahasiswa, jangan sia-siakan waktu hanyak untuk hal yang tidak bermanfaat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Polresta Kota Bogor menangkap sejumlah pemuda karena ingin melakukan tawuran dan membawa senjata tajam pada Sabtu (25/6).

Terkait hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sepakat bersama Dinas Pendidikan (Disdik) untuk melakukan tindakan.

"Kami sudah sepakat dengan Disdik Kota Bogor jika siswa yang sekarang terjaring tawuran mengulang kembali akan dikeluarkan dari sekolah," kata Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat, Senin (27/6).

Dia menjelaskan apa yang dilakukan siswa tersebut tidak sesuai dengan tujuan Kota Bogor menjadi kota yang nyaman dan damai. Dia juga meminta adanya pembinaan dari polisi, TNI, dan juga orangtua untuk ikut membantu dalam mendidik anak-anak.

Kepala Disdik Kota Bogor Edgar Suratman meminta orangtua lebih ketat mengawasi anak. "Adanya kejadian ini (tawuran), ia meminta kepada sekolah dan orangtua untuk memonitor handphone anak atau siswa. Karena masih terdapat potensi terjadi hal seperti ini jika tidak diawasi ketat," ungkap Edgar.

Tak hanya Disdik Kota Bogor saja, Kabag Sumber Daya Manusia Polres Bogor Kota Komisaris Polisi Sahroni K. menegaskan penangkapan siswa yang akan terlibat tawuran menjadi tanggung jawab bersama. Dia menilai, meskipun diberikan toleransi dengan surat bermaterai namun tetap perlu pengawasan.

"Data yang ada menjadi catatan ketika kedapatan melakukan lagi, kepolisian tidak akan memberi toleransi yang sifatnya kemanusiaan," tutur Sahroni. Apalagi, lanjut dia, siswa yang terjaring bersekolah di Kota dan Kabupaten Bogor juga.

Wali Kota Bogor Bima Arya juga sepakat akan menindak tegas para pelaku yang telah menimbulkan keresahan warga Kota Bogor.

"Pemerintah jangan dan tidak boleh sampai kalah, kita akan konsolidasikan dengan semua pihak," ugkap Bima.

Dia menilai kondisi tersebut sudah tidak normal meskipun belum sampai kategori siaga. Bima menegaskan akan terus menelusuri tokoh dibalik adanya siswa yang tertangkap membawa senjata tajam untuk tawuran.

Diketahui, tim satuan Polres Kota Bogor dan TNI berhasil menangkap ratusan pemuda yang merupakan siswa pelajar di Kota dan Kabupaten Bogor.

Siswa-siswa tersebut akan melakukan tawuran dan membawa senjata tajam dan tertangkap saat menghindari aparat di Universitas Ibnu Khaldun, Kota Bogor pada Sabtu (25/6).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement