REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H, kebutuhan masyarakat akan uang tunai dipastikan meningkat. Momen tersebut bisa saja dimanfaatkan oknum-oknum tertentu untuk mengedarkan uang palsu.
Oleh sebab itu, Bank Indonesia menghimbau agar masyarakat tetap berhati-hati, terutama saat melakukan penukaran uang. "Tetap perhatikan 3D (dilihat, diraba, diterawang) dan harus meningkatkan kewaspadaan," kata Ronald di IRTI Monas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Sabtu (25/6).
Ronald juga mengimbau agar masyarakat menukar uang pecahan kecil di titik-titik resmi yang disediakan bank-bank yang ada. Sebab, selain tanpa potongan, uang yang ditukar sudah dijamin keasliannya.
"Kalau di tempat penukaran yang disediakan bank itu kan kalau Rp 5 juta ya ditukarnya dengan Rp 5 juta juga. Gak ada potongan apa-apa," ucap Ronald.
Baca juga, Kualitas Uang Palsu Mendekati Asli.
Apalagi, menurutnya penyebaran uang palsu di Indonesia ini meningkat dalam dua tahun terakhir. Itu pula yang membuat BI meningkatkan kerja sama dengan Polri dalam pemberantasan uang palsu.
"Uang palsu dalam dua tahun meningkat. Sekarang kita cari ke sumbernya dengan meningkatkan kerjasama antara Polri dan BI," terang Ronald.