Rabu 22 Jun 2016 23:49 WIB

Jalur Alternatif Bawen-Salatiga Molor karena Cuaca

Sejumlah truk melintas di lokasi proyek pembangunan ruas Tol Bawen-Salatiga di Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (11/11).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sejumlah truk melintas di lokasi proyek pembangunan ruas Tol Bawen-Salatiga di Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID,SALATIGA -- PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku operator Tol Semarang-Solo memastikan penyiapan ruas jalur alternatif Bawen-Salatiga molor penyelesaiannya akibat cuaca buruk belakangan ini.

"Awalnya, kami menargetkan jalur alternatif itu selesai Selasa (21/6) lalu," kata Project Manager Tol Semarang-Solo Seksi III Bawen-Salatiga PT TMJ Indriyono Darmawan di Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu.

Namun, kata dia, cuaca buruk beberapa hari terakhir menyebabkan penyelesaian jalur alternatif Bawen-Salatiga yang disiapkan untuk arus mudik dan balik Lebaran 2016 molor hingga Kamis (23/6).

Jalur alternatif itu disiapkan untuk menyambut arus mudik dan balik Lebaran tahun ini dengan memanfaatkan sebagian ruas jalur utama tol Bawen-Salatiga karena pengerjaannya belum sepenuhnya rampung.

Ia menjelaskan tambahan waktu sekitar dua hari itu dibutuhkan untuk proses pengecoran beton lantai kerja atau "wet lean concrete" (WLC) yang dimulai dari Desa Tlogo, Kabupaten Semarang hingga Tingkir, Salatiga.

Menurut dia, pengerjaan jalur utama tol Bawen-Salatiga sampai sekarang memang baru mencapai 47 persen, tetapi untuk jalur alternatif yang disiapkan sudah mencapai sekitar 90 persen pengerjaannya.

"Kami berharap cuaca hingga beberapa hari ke depan mendukung untuk proses pengecoran sehingga targetnya bisa tercapai. Intensitas hujan tinggi membuat pengeringan tidak bisa berjalan maksimal," katanya.

Kepala Kepolisian Resor Semarang AKBP Vincentius Thrdy Hadmiarso mengatakan pengoperasian jalur alternatif Bawen-Salatiga itu sebaiknya hanya dilakukan pada siang hari.

"Jika (Jalur alternatif Bawen-Salatiga, red.) jadi dioperasikan, kami merekomendasikan pengoperasiannya hanya pada siang hari karena masih belum ada lampu penerangan jalan," katanya.

Selain itu, kata dia, Polres Semarang akan memberlakukan sistem buka tutup di jalur alternatif itu untuk meminimalisasi potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas pada arus mudik dan balik Lebaran.

Ia mengatakan pengoperasian jalur alternatif itu masih menunggu uji kelayakan yang akan dilakukan setelah pengerjaan jalur alternatif sepanjang 17,5 kilometer itu rampung.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikas, dan Informatika Kabupaten Semarang Prayitno Sudaryanto mengatakan akan mempersiapkan rambu-rambu peringatan di sepanjang jalur alternatif Bawen-Salatiga.

"Dari pengecekan di lapangan, memang ada beberapa titik rawan kecelakaan, seperti tanjakan dan turunan tajam. Tentunya membutuhkan rambu-rambu peringatan bagi pemudik," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement