Ahad 19 Jun 2016 00:18 WIB

Ahok Masih Belum Dapat Restu dari Pembina Golkar

Rep: Agus Raharjo/ Red: M Akbar
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kiri), disaksikan Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham saat memberikan pidato terakhir saat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Nusa Dua, Bali (16/5).  (Republika / Yasin Habibi )
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kiri), disaksikan Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham saat memberikan pidato terakhir saat Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Nusa Dua, Bali (16/5). (Republika / Yasin Habibi )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menegaskan sampai kini partai berlambang pohon beringin masih belum bersuara bulat untuk memberikan dukungannya kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Politisi yang akrab disapa Ical ini menegaskan hingga kini belum ada nama resmi yang didukung oleh Golkar. Dia mengatakan keputusan untuk mendukung siapa calon yang akan diusung oleh Golkar pada Pilkada DKI Jakarta baru dapat diketahui setelah ada pembahasan antara DPP Partai Golkar dan Dewan Pembina.

''Belum (calon yang didukung), nanti tunggu bagaimana DPP bersama saya sebagai Ketua Dewan Pembina nanti. Kita belum ada usulan,'' ujarnya di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (18/6).

Pernyataan dari Ical ini seakan mementahkan pernyataan dari Plt Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Yorrys Raweyay. Yorrys mengatakan, partainya sudah resmi mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon Gubernur DKI Jakarta di Pilkada DKI Jakarta 2017. (Baca: Golkar Resmi Dukung Ahok Sebagai Cagub DKI)

Sementara itu terkait penyelenggaraan pilkada di berbagai tempat, Ical memberikan target besar kepada Ketua Umum Golkar yang baru, Setya Novanto. Ical ingin pada pilkada tahun depan, Golkar dapat mendulang kemenangan melebihi hasil pilkada pada 2015.

''Tahun 2015 kan Golkar dapat 50 persen (kemenangan) yang didukung dan diusung Golkar. Saya mengharapkan lebih dari itu, bisa mencapai mungkin 60 persen,'' tuturnya.

Mantan Ketua Umum Golkar itu mengaku, seharusnya target kemenangan Golkar pada 2017 dapat melebihi hasil yang sudah dicapai pada 2015. Ia yakin saat ini Golkar sudah bersatu sehingga tidak ada lagi konflik internal yang mengakibatkan terjadinya dualisme kepengurusan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement