Selasa 14 Jun 2016 17:20 WIB

Pramono: Kritik SBY Jadi Obat Kuat

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Angga Indrawan
Pramono Anung
Foto: Republika/ Wihdan
Pramono Anung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana merespons positif kritik yang disampaikan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk pemerintah. Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyebut, kritik tersebut menjadi obat kuat bagi pemerintah. 

"Kami melihat ini dalam perspektif positif. Semakin dikritik artinya semakin disayangi. Maka dengan demikian itu menjadi obat yang membuat pemerintah semakin kuat," ucapnya di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/6). 

Menurut Pramono, saat ia bertanya tanggapan Presiden atas kritikan SBY, Jokowi hanya tersenyum. Presiden, kata dia, menerima masukan dari seniornya tersebut dengan senang hati. 

Pramono menegaskan, pemerintahan Jokowi-JK bukan pemerintahan yang antikritik. Justru, pemerintah berharap selalu ada kritik dan masukan dari semua lapisan masyarakat. Menurut dia, kritik dan masukan penting agar pemerintah tidak salah langkah dalam mengambil kebijakan.

Pramono sendiri mengakui bahwa masih banyak hal dalam pemerintahan yang perlu diperbaiki. Oleh karenanya, dia berharap ke depan akan lebih banyak lagi kritikan membangun yang disampaikan kepada pemerintah secara terbuka di ruang publik.

"Kalau masukannya sesuai dengan kebijakan ya kita perbaiki. Kan ada beberapa poin, kita anggap semua baik," kata kader PDIP tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement