Ahad 12 Jun 2016 17:09 WIB

Nelayan Palabuhanratu tak Melaut Akibat Gelombang Tinggi

Red: M Akbar
Sejumlah nelayan terpaksa mendorong perahu akibat dangkalnya air laut di perairan Serang, Banten, Rabu (27/4).Republika/Raisan Al Farisi
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sejumlah nelayan terpaksa mendorong perahu akibat dangkalnya air laut di perairan Serang, Banten, Rabu (27/4).Republika/Raisan Al Farisi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Mayoritas nelayan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi dalam beberapa hari terakhir tidak melaut. Mereka menyandarkan kapalnya di dermaga karena faktor cuaca buruk berupa gelombang tinggi dan angin kencang. 

‘’Banyak nelayan tak melaut karena angin kencang dan gelombang tinggi,’’ ujar salah seorang nelayan Palabuhanratu Asep Erwan (49 tahun) kepada wartawan Ahad (12/6). 

Asep mengatakan jika dipaksakan melaut maka hasil tangkapan ikanyang diperoleh nelayan tidak akan maksimal.Terlebih kata dia, jika melaut dengan kondisi gelombang tinggi berpotensi mengancam keselamatan nelayan. Sehingga para nelayan tidak ingin mengambil resiko.

Menurut Asep, untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari ia hanya mengandalkan uang tabungan. Pasalnya, ia tidak mempunyai keahlian lain selain mencari ikan di lautan.Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng Asep Sudiana menambahkan, para nelayan memang tidak bisa melaut di tengah gelombang tinggi. 

‘’Pada waktu lalu pun ada sejumlah perahu yang rusak akibat diterjang gelombang pasang,’’ ungkap dia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Irwan Fajar mengatakan, para nelayan harus tetap waspada menghadapi fenomena gelombang pasang. Hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement