REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Regulator dan operator di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, menyatakan bahwa operasional bandara setempat tidak terpengaruh dengan adanya gelombang tinggi.
"Sejauh ini penerbangan berjalan normal," kata Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Bali dan Nusa Tenggara, Yusfandri Gona di Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu (11/6).
Menurut dia, meski gelombang cukup tinggi terutama di sisi barat bandara, namun tidak mengganggu landasan pacu. Artinya pesawat udara masih tetap lalu lalang baik yang akan lepas landas maupun mendarat.
Yusfandri Gona menjelaskan bahwa dari pagar pembatas sisi barat Bandara Ngurah Rai memiliki sejumlah sisi atau lapisan yakni dari pagar pembatas, drainase, bahu landasan pacu, air strip baru kemudian landasan pacu. "Jadi tidak sampai menggenangi 'runway'," ucapnya.
Senada dengan regulator itu, General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Trikora Harjo selaku operator bandara menambahkan bahwa air laut tidak sampai ke landasan pacu. "Air laut tidak sampai ke landasan pacu. Tidak berpengaruh terhadap pergerakan pesawat baik yang akan terbang maupun mendarat," ucap Trikora Harjo.
Gelombang tinggi menerjang sejumlah bibir pantai terutama di kawasan selatan Indonesia tidak terkecuali di Pulau Dewata.
Meski di sisi barat landasan pacu sudah dipasang beton-beton pemecah ombak, namun gelombang tinggi seakan mengamuk menerobos hingga masuk ke bagian apron tepatnya di sisi utara dekat landasan pacu 09 dan VIP.
Di sejumlah media sosial juga tersebar video masuknya air laut ke bagian parkir pesawat. Namun kondisi itu dinilai tidak mengganggu landasan pacu.