REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan pemerintah Indonesia pernah melakukan kesalahan besar dalam mengelola dan menjaga lingkungan hidup. Kesalahan yang dilakukan pemerintah ini terjadi sekitar tahun 1960-1970, yakni melakukan pembabatan hutan demi mencapai kemakmuran rakyat.
"Memang kita pernah mempunyai kesalahan luar biasa. Kalau diingat tahun 60-70an membabat hutan artinya kemakmuran, sehingga orang-orang yang paling terpandang apabila mempunyai jutaan hektare hutan yang siap dibabatnya walaupun aturannya jelas harus mempunyai sistem yang harus direboisasi dan kemudian berputar," jelas JK saat menghadiri acara Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia ke-20 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (9/6).
Meskipun pemerintah memiliki aturan dan sistem untuk mengelola hutan setelah penebangan, namun menurut JK, masih banyak masyarakat yang melakukan kesalahan. Sehingga pembabatan hutan yang dimaksudkan untuk mencapai kemakmuran bangsa pun justru menyebabkan bencana seperti banjir, rusaknya lingkungan, serta kemiskinan.
Selain itu, lanjut JK, saat itu kayu hasil dari pembabatan hutan hanya dihargai 5 dolar Amerika per kubik. "Dan habis semuanya juga dimakan kira-kira yang tidak benar. Habislah hutan itu di beberapa tempat banjirlah Kalimantan, panas lah iklim di dunia ini dan juga kita mempunyai akibat yang luar biasa ekologi kita semua ini," kata JK.
Saat ini, pemerintah dan masyarakat pun harus berupaya bersama-sama merehabilitasi hutan yang telah rusak meskipun upaya ini menelan biaya yang lebih besar. Kendati demikian, menurut JK, rusaknya lingkungan dan hutan di Indonesia bukan hanya merupakan kesalahan pemerintah Indonesia. Namun juga negara-negara lainnya yang mengeksploitasi hutan Indonesia untuk dijadikan sebagai bahan mebel.
"Dalam satu pertemuan besar di Tokyo saya ditanya, Indonesia punya tropical forest tidak menjaganya, saya bilang siapa yang menjaganya? Kalian yang berurusan. Orang Amerika, Jepang, Korea datang untuk membabat itu dan anda membeli menjadikan kursi, jendela semua ini, dan kayu korban sekarang, anda harus bayar itu," tegas JK.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, selama ini pemerintah telah berupaya memperbaiki hutan dengan melakukan program reboisasi menanam satu miliar pohon di satu juta hektare lahan. Selain itu, saat ini pemerintah juga tengah menjalankan program menghemat penggunaan kantong plastik serta memberikan sertifikasi kayu.