REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Harga gabah yang tinggi di tingkat petani selama masa panen rendeng 2015/2016 di Kabupaten Indramayu berdampak pada tingkat penebusan gadai di Pegadaian. Masyarakat yang semula menggadaikan barang berharga miliknya, kini ramai-ramai menebusnya kembali.
"Penebusan gadai di musim panen ini sangat meningkat," ujar Manager Pegadaian Cabang Indramayu, Lilies Sulistiyawati, Senin (6/6).
Lilies menyebutkan, peningkatan transaksi penebusan gadai itu mencapai kurang lebih 20 persen dari kondisi normal. Namun, dia mengaku tidak bisa mempublikasikan besaran nilai penebusan tersebut.
"Yang pasti saat ini jumlah tebusan lebih besar dari jumlah kredit yang disalurkan," tutur Lilies.
Lilies menyebutkan, barang berharga yang selama ini paling banyak digadaikan oleh masyarakat adalah perhiasan emas. Padahal, Pegadaian juga menerima barang gadai berupa barang elektronik, kendaraan motor maupun mobil.
Seperti diketahui, masa panen musim rendeng 2015/2016 di Kabupaten Indramayu yang berlangsung sejak dua bulan terakhir, kini hampir seluruhnya selesai. Selama masa panen tersebut, harga gabah di tingkat petani terus tinggi.
"Alhamdulillah, bisa balik modal dan masih ada sisa keuntungan," tutur salah seorang petani di Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Durnia.
Durnia mengaku, saat awal musim tanam rendeng 2015/2016, dia terpaksa menggadaikan perhiasan emas istrinya untuk modal tanam. Pasalnya, saat itu dia kesulitan modal akibat kemarau panjang yang menyebabkan tanaman padinya saat musim gadu 2015 mengalami puso (gagal panen).
Durnia pun kini sudah menebus kembali perhiasan emas istrinya yang dulu digadaikannya. Tak hanya sebagai perhiasan, emas itu juga menjadi tabungannya.