REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali meresmikan enam pelabuhan di Pulau Sumatra, antara lain Pelabuhan Calang dan Pelabuhan Singkil di Provinsi Aceh. Pelabuhan Sirombu dan Pelabuhan Tanjung Tiram di Provinsi Sumatra Utara, Pelabuhan Tua Pejat di Provinsi Sumatra Barat serta Pelabuhan Sadai di Provinsi Bangka Belitung.
Peresmian terpadu pelabuhan di Wilayah Sumatera ditandai dengan pemukulan bedug dan penandatanganan prasasti oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Antonius Tonny Budiono.
Tonny menyatakan, pembangunan infrastruktur kepelabuhanan yang memadai ini diharapkan dapat memfasilitasi keterhubungan antar wilayah menjadi lebih efektif, efisien dan terjangkau serta meningkatkan aksesibilitas arus manusia dan barang sehingga mampu menjadi pelopor dalam menggerakkan perekonomian dan kemandirian ekonomi suatu wilayah.
"Pembangunan pelabuhan di Pulau Sumatra ini juga berfungsi untuk melayani pelayaran kapal perintis. Adapun jaringan trayek kapal perintis meliputi trayek R-1, R-2 dan R-3 dengan kapal-kapalnya antara lain KM. Sabuk Nusantara 35, KM. Sabuk Nusantara 37, dan Kapal Coaster sebesar 1200 DWT," ujarnya di Pelabuhan Calang, Provinsi Aceh, Kamis (2/6).
Ia menilai, pembangunan pelabuhan dimaksudkan dalam rangka memperkuat jati diri sebagai bangsa maritim, pemerintahan Presiden Jokowi-JK yang memprioritaskan pembangunan di sektor maritim dengan membangun serta meningkatkan konektivitas antar pulau dan antar daerah di Indonesia.
Salah satu langkah nyata untuk mewujudkannya, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah membangun infrastruktur pelabuhan yang berorientasi kepada benefit makro bukan semata profit center sehingga keberadaan pelabuhan memiliki peran penting dalam memperlancar arus barang, penumpang dan distribusi logistik nasional.
Peresmian enam pelabuhan yang dibiayai dana APBN dengan total nilai investasi sebesar Rp 264,4 miliar itu menjadi penutup rangkaian kegiatan peresmian 91 infrastruktur pelabuhan di seluruh Indonesia yang telah dilakukan dari April hingga Juni 2016.
Tonny menambahkan, dengan selesainya pembangunan 91 infrastruktur pelabuhan yang tersebar di seluruh penjuru tanah air ini merupakan perwujudan komitmen pemerintah dalam rangka pemerataan pembangunan yang tidak hanya terpusat di Pulau Jawa akan tetapi merata ke seluruh penjuru tanah air Indonesia atau Indonesia Sentris.
Dengan demikian, ia mengharapkan seluruh masyarakat akan mendapatkan aksesibilitas transportasi yang lebih mudah untuk melakukan aktifitas dan mobilisasi sehingga mampu menggerakkan dan menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat serta menekan disparitas harga antar daerah di seluruh wilayah Indonesia.