REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon menuding ada pihak yang telah menunggangi upaya penangkapan Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattaliti oleh Kejaksaan Agung. Padahal, La Nyalla sudah dua kali menang dalam gugatan di praperadilan.
Dalam kasus La Nyalla, Fadli merasa heran dengan sistem hukum Indonesia sekarang. Padahal, kata dia, sudah jelas praperadilan memenangkan La Nyalla tapi tetap saja dibuat sprindik lagi. (Baca: Diperiksa Kejagung, La Nyalla Tolak Kasih Keterangan)
''Ini menjadi alat kekuasaan, saya rasa ini sudah tidak benar. Ini sudah menginjak prinsip keadilan dan kemanusiaan,'' kata Fadli Zon, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/6).
Menurutnya, tidak ada lagi hukum yang ditegakan, dan menjadi preseden yang sangat buruk bagi penegakan hukum di Indonesia.
Karena itu, ia curiga ada kelompok tertentu yang menjadikan LN demi kepentingan politik. ''Saya rasa bisa saja begitu. Karena dia kan ketua umum PSSI yang terpilih oleh prosedur dan mekanisme yang benar. Kenapa kok pemerintah tidak mau mengakui itu,'' ujarnya.
Mungkin pemerintah punya calon lain, tetapi, kata dia, proses dalam berorganisasi itu independen. Hal itu berlakui bagi organisasi apapun, termasuk partai politik.
''Kalau komunitas itu menginginkan, harusnya bisa dihargai keinginan dari komunitas itu,'' ucap politisi Gerindra tersebut.