REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso yang akrab dipanggil Buwas mengatakan saat ini jumlah narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) yang sudah masuk ke Indonesia jumlahnya dalam ukuran ton.
"Barang narkoba yang masuk jumlahnya sudah dalam ukuran ton. Dari hasil penelusuran yang jelas informasi didapatkan dari data intelijen yang kita terima," kata Buwas di Jakarta, Jumat (27/5).
BNN saat ini berupaya mengungkapkan keberadaan narkoba yang dalam jumlah banyak tersebut. Adapun jenis narkoba yang masuk tersebut jumlahnya macam-macam termasuk jenis baru, katanya.
"Narkoba yang masuk dalam jumlah besar tersebut terbanyak adalah jenis sabu dan ekstasi darn semua produk dari luar negeri termasuk sabu cair yang terbanyak dari Cina," kata Buwas.
BNN sudah melakukan kerjasama dengan interpol diantaranya Cina, Taiwan, Rusia dan Pakistan. Kebanyakan informasinya barang tersebut akan dikirim ke Indonesia. Dan pelakunya masih dideteksi, katanya.
"Kalau di Cina barang prekursor adalah 'home industry' tidak dilarang dalam undang-undang negara tersebut. Dapat dijual kepada siapa saja dan ketika mulai menjual pembelinya orang Indonesia dan itu diinformasikan," kata Buwas.
BNN selama tahun 2016 sudah enam kali melakukan pemusnahan barang bukti narkoba yang paling banyak adalah jenis sabu dan ekstasi. BNN memusnahkan barang bukti keenam adalah jenis sabu kristal sebanyak 54 kilogram, 290 mili liter sabu cair, 191.984 butir pil ekstasi dan 30 mili liter aceton di Unit Insenerator Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto di Jakarta.