REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan trilateral antara Indonesia, Malaysia dan Filipina untuk membahas keamanan akan dilanjutkan oleh pimpinan angkatan bersenjata masing-masing negara.
"Kemarin baru tingkat menteri. Nanti akan ada tingkat angkatan bersenjata. Saat ini tim sedang merumuskan, lalu hasilnya dikirim ke dua negara lain malaysia dan Filipina," kata Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (18/5).
Dia mengatakan setelah rumusan itu dikirim, maka akan ditentukan kapan para panglima dari setiap negara tersebut akan bertemu. Gatot mengatakan hasil pertemuan nanti akan menghasilkan operasi standar pengamanan di wilayah perbatasan ketiga negara tersebut.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan pertemuan trilateral yang dilaksanakan di Yogyakarta, menghasilkan empat pokok pembahasan yang disepakati Indonesia, Filipina dan Malaysia.
"Pertemuan pada hari ini menghasilkan deklarasi bersama yang intinya ada empat hal," kata dia.
Menurut Menlu Retno, tiga anggota ASEAN ini akan melakukan patroli laut secara terkoordinasi untuk bersama-sama menjaga keamanan kawasan. Kemudian, lanjutnya, semua negara yang berpartisipasi dalam pertemuan itu juga telah sepakat untuk segera memberikan bantuan, ketika melihat kapal dalam keadaan terancam atau memerlukan pertolongan.
Selanjutnya, saling bertukar informasi juga menjadi kesepahaman bersama, yang nantinya akan diberikan kepada para intelijen negara guna menanggapi situasi darurat.
Indonesia, Filipina, dan Malaysia juga akan segera merancang saluran komunikasi khusus yang ditujukan untuk mempercepat komunikasi saat ada kondisi yang mengancam.
Selain Menlu RI, pertemuan trilateral ini dihadiri Menlu Malaysia Sri Anifah Haji Aman, Menlu Filipina Jose Rene Almendras, serta Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan pejabat militer dua negara lainnya.