Selasa 17 May 2016 21:47 WIB

Lima Korban Banjir Bandang Air Terjun Dua Warna Belum Ditemukan

Rep: Issha Harruma/ Red: Bayu Hermawan
Tim evakuasi gabungan melakukan proses pencarian korban banjir bandang di lokasi wisata Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (17/5).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Tim evakuasi gabungan melakukan proses pencarian korban banjir bandang di lokasi wisata Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (17/5).

REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG -- Proses pencarian korban hilang akibat banjir bandang di lokasi wisata Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Deli Serdang di hari kedua, Selasa (12/5) belum menunjukkan hasil. Hingga pencarian ditutup untuk hari ini, belum ada korban hilang yang ditemukan oleh tim gabungan. 

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Deli Serdang Darwin Surbakti mengatakan, pencarian hari ini difokuskan di lokasi potensial yang sebelumnya banyak ditemukan korban.

"Pencarian korban hilang hari ini belum menghasilkan apa-apa. Pencarian sudah sampai radius lima kilometer tapi hari ini difokuskan di tiga kilometer karena di situ banyak ditemukan korban sebelumnya," kata Darwin, Selasa (12/5).

Darwin mengatakan, selain medan yang berat, pencarian di hari kedua ini juga terkendala oleh kondisi jenazah yang mungkin sudah membusuk atau tertimbun tanah. Ia pun menyebut, tidak menutup kemungkinan, pihaknya akan menggunakan anjing pelacak jika memang diperlukan untuk mencari korban.

"Upaya pencarian akan kita maksimalkan hingga dua hari ke depan. Nanti kita evaluasi lagi, apakah perlu dilanjutkan atau tidak," ujarnya.

Sementara itu, hingga Selasa (17/5) malam, sepuluh dari 16 jenazah yang dievakuasi ke RS Bhayangkari Medan telah teridentifikasi. Wakil Ketua Tim Disaster Victim Identification (DVI) sekaligus Kepala RS Bhayangkara Medan Farid Amansyah mengatakan, usai berhasil mengidentifikasi lima jenazah pagi tadi, empat jenazah kembali berhasil dikenali sore ini.

"Dengan tambahan ini, hingga hari ini telah teridentifikasi sepuluh jenazah, empat laki-laki dan enam perempuan," kata Farid.

Farid menyebutkan, empat jenazah terakhir yang berhasil diidentifikasi tersebut berjenis kelamin perempuan. Keempatnya, yakni jenazah dengan nomor jenazah 07 atas nama Melida Gunung Sari Chaniago, jenazah nomor 015 atas nama Ade Riana Sihombing, jenazah nomor 09 atas nama Gustinaris Diah Pratiwi, dan jenazah nomor 06 atas nama Wazzah Hajirah.

"Kami rencanakan proses penyerahan ke pihak ke keluarga malam ini juga. Kami sudah koordinasi dengan Dinkes, semua pemulangan jenazah ke alamat masing-masing sudah ditanggung Dinkes provinsi Sumut. Termasuk peti ambulans dan proses perawatan jenazah," jelasnya.

Menurut Farid, salah satu kendala yang dihadapi oleh tim DVI adalah kelengkapan data ante mortem. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh keluarga korban untuk segera menyerahkan data-data yang dibutuhkan tim medis untuk proses identifikasi.

"Data antemortem yang bisa dibandingkan itu kadang mengalami problem sehingga tidak bisa dibandingkan. Kami harap ada sidik jari yang asli sehingga bisa dibandingkan dengan post mortem," kata Farid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement