REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG -- Tim gabungan terus melakukan pencarian terhadap empat korban banjir bandang di kawasan Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Deli Serdang, Sumatra Utara yang masih hilang. Tim pun mengalami kesulitan untuk mengevakuasi 15 jenazah yang telah ditemukan.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Deli Serdang Darwin Surbakti mengatakan, kondisi medan yang ekstrim cukup menyulitkan pencarian dan proses evakuasi.
"Kendalanya lokasi ekstrim. Jarak dari posko yang disediakan menuju lokasi TKP butuh waktu sekitar dua jam untuk menjangkaunya," kata Darwin di posko Air Terjun Dua Warna, Senin (16/5).
(Baca juga: Empat Korban Banjir Bandang Air Terjun Sibolangit Belum Ditemukan)
Selain itu, Darwin mengatakan, komunikasi dengan tim gabungan yang mencari di lokasi juga terkendala sinyal yang susah. Meski begitu, ia menyebut, saat ini, arus sungai yang ada di kawasan tersebut telah kembali normal.
"Tim gabungan dari posko bawa beberapa peralatan seperti kantong mayat, tali tambang, ban karet, dan tandu," ujarnya.
Sebanyak 17 jenazah korban banjir bandang di kawasan Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Deli Serdang, Sumut telah ditemukan. Tujuh di antaranya telah berhasil dievakuasi. Saat ini, enam jenazah korban yang telah dievakuasi tersebut telah dibawa ke RS Bhayangkara Medan, sedangkan satu jenazah lagi baru tiba di posko Air Terjun Dua Warna dan masih akan diidentifikasi terlebih dulu.
Sebelumnya, sebanyak 76 wisatawan dan dua pemandu dilaporkan hilang kontak di lokasi wisata Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Deli Serdang, Sumut, Ahad (15/5) sore. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Deli Serdang telah mengevakuasi 56 di antaranya hingga tadi malam.
Para wisatawan tersebut diduga menjadi korban banjir bandang yang terjadi di kawasan wisata itu. Dari 22 korban yang hilang, satu orang bernama Mordang Sualoan Harahap telah dievakuasi dalam keadaan selamat. Dengan ditemukannya 17 orang ini, berarti masih ada empat korban yang masih hilang.