REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengatakan, menjelang puasa dan Lebaran, pemerintah rutin melakukan pemeriksaan terhadap unggas-unggas yang ada di peternakan. Pemeriksaan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman virus flu burung.
"Upaya pencegahan yang bisa kita lakukan secara maksimal yakni mengawasi lalu lintas unggas dari Jawa menuju luar Jawa, dengan memperbanyak kompartemen yang bebas flu burung di wilayah Jawa," ujar Ketut, di Jakarta, Senin (16/5).
Ketut mengatakan, saat ini Indonesia memiliki 49 kompartemen di Jawa. Wilayah endemis flu burung banyak terjadi di wilayah Jawa terutama Jawa Barat sehingga kompartemennya perlu diperbanyak sehingga lalu lintas unggas ke luar Jawa bisa diatasi dengan baik.
Menurut Ketut, menjelang Ramadhan dan Lebaran, pemerintah sudah melakukan pemeriksaan secara intensif kepada peternak unggas dan rumah potong hewan. Ketut mengimbau masyarakat membeli unggas yang sudah dipotong, dan menghindari membeli unggas dalam bentuk hidup kemudian memotongnya sendiri.
Sebab, risiko penyebaran virus flu burung untuk unggas yang berbentuk daging cenderung lebih kecil. "Serahkan saja pada rumah potong hewan, sehingga lebih aman dan masyarakat tinggal mengonsumsi," kata Ketut.
Untuk memantau jenis atau strain virus flu burung yang terdapat pada unggas, pemerintah mengerahkan tim Influenza Virus Monitoring Network (IVM Network). Tim ini adalah bagian dari jaringan laboratorium diagnostik veteriner di Indonesia. Ketut mengatakan, IVM Network merupakan satu-satunya jaringan pemantau virus flu burung nasional dan telah menjadi model yang diadopsi oleh Cina dan Bangladesh.