Jumat 13 May 2016 15:45 WIB

1.894 Warga Baduy Rayakan Tradisi 'Seba'

Suku Baduy Dalam
Foto: Schinta
Suku Baduy Dalam

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sebanyak 1.849 warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, merayakan tradisi "Seba" Jumat (13/5) malam di Gedung Pendopo Rangkasbitung.

"Tradisi Seba tahun ini akan dihadiri oleh pejabat daerah, tokoh masyarakat juga tokoh Lebak yang berada di luar daerah," kata Kepala Sub Bagian Pembinaan Pers dan Penerbitan Humas dan Komunikasi Sekertariat Pemerintah Kabupaten Lebak, Aep Dian, Jumat (13/5).

Masyarakat Baduy Dalam dengan berpakaian putih-putih dan Baduy Penamping berpakaian hitam-hitam akan merayakan tradisi Seba.

Perayaan tradisi Seba yang dilaksanakan pukul 20.00 WIB dihadiri Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, dan pejabat muspida.

Warga Baduy Penamping berangkat pukul 13.00 WIB dengan menggunakan kendaraan sebanyak 20 truk.

Sedangkan, masyarakat Baduy Dalam berangkat pukul 04.00 WIB dengan berjalan kaki menempuh perjalanan sekitar 50 kilometer. "Kami berharap pelaksanaan Seba tahun ini sukses juga lancar," katanya.

Menurut dia, tradisi Seba yang dilaksanakan masyarakat Baduy sebagai wujud rasa syukur setelah panen hasil bumi selama setahun memberikan kehidupan yang lebih baik.

Selain itu juga merupakan bentuk silaturahim masyarakat Baduy terhadap kepala daerah yakni bupati dan gubernur sebagai Bapak Gede.

Masyarakat Baduy sejak zaman Kesultanan Banten hingga sekarang masih mempertahankan seba secara turun-temurun.

Pelaksanaan Seba ini, kata dia, setelah menjalani tradisi kawalu selama tiga bulan dan kawasan Baduy Dalam yang tersebar di tiga kampung, yakni Cibeo, Cikeusik, dan Cikawartana tertutup bagi wisatawan. "Kami mendorong perayaan tradisi Seba ini menjadikan ajang pariwisata masyarakat adat," ujarnya.

Tetua masyarakat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Saija, mengatakan, perayaan seba tahun ini dihadiri sebanyak 1.849 warga.

Pada perayaan seba ini, masyarakat Baduy akan menyerahkan hasil pertanian, di antaranya pisang, talas, gula aren, dan beras ketan kepada Bapak Gede.

Penyerahan hasil pertanian ini sebagai bentuk terima kasih kepada pemerintah daerah yang memberikan perlindungan kesejahteraan dan keamanan bagi masyarakat Baduy. "Kami terus menjalin silatuhrahim dengan aparat pemerintah agar kemakmuran dan kesejahteraan dirasakan masyarakat Baduy," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement