Kamis 12 May 2016 17:54 WIB

Ahok: Pemprov DKI akan Tertibkan Tenda di Pasar Ikan

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menertibkan tenda yang berdiri di lokasi bekas reruntuhan permukiman warga di Pasar Ikan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

"Akan ada solusi, tapi biarin dulu yang mestinya ditertibkan. Logikanya begini mereka mengklaim kalau kawasan itu dari dulu sudah ada kampung," kata Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Jakarta, Kamis (12/5).

Ahok melanjutkan, semua tenda akan ditertibkan termasuk beberapa tenda yang diberi oleh Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto kepada warga yang bertahan di kawasan penggusuran tersebut.

Menurutnya jika mengklaim kampung itu tidak masuk akal, karena adanya bangunan pasar heksagonal di tengah-tengahnya kosong dan dibangun rumah, sedangkan kawasan Akuarium Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dipindahkan dari kawasan itu 1984.

"Berarti rumah-rumah yang kami bongkar itu dibangun di atas tahun 1980-an. Terus yang kami bongkar punya siapa tembok pinggir panjang-panjang, itu punya PD Pasar Jaya, kami punya sertifikat," tegasnya.

Dan pasar heksagonal mau dibahas dulu, selanjutnya mau dibuat apa. Bisa buat orang dagang di Pasar Ikan dan akan dibuat tanggul. Ahok menegaskan yang dibongkar tersebut adalah rumah-rumah liar yang dibangun di kawasan Sunda Kelapa.

Pemprov DKI juga memberikan solusi terbaik bagi warga yang telah bermukim sejak lama dan memiliki rumah tinggal di lingkungan RT 001, 002, 011 dan 012 di RW 04 Pasar Ikan untuk mendapatkan hunian layak di rumah susun (rusun) Marunda dan Rawa Bebek.

Saat dilakukan penggusuran pada Senin pagi (11/4), ratusan warga Pasar Ikan mencoba menolak dan bertahan. Bahkan petugas pengamanan gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polisi dan TNI sebanyak 4.218 personel melakukan upaya paksa dengan membawa beberapa warga ke dalam bus yang telah disediakan.

Petugas pengamanan gabungan juga sempat mengamankan aktivis perempuan, Ratna Sarumpaet saat terjadinya penolakan oleh warga yang mencoba bertahan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement