REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat mengintensifkan pengawasan gelandangan dan pengemis yang kerap muncul setiap Bulan Ramadan di wilayah setempat.
"Kita perlu mengantisipasi kedatangan gelandangan dan pengemis secara besar-besaran ke Kota Bekasi menjelang Ramadan kali ini," kata Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi Agus Darma di Bekasi, Selasa.
Menurut dia, upaya pengawasan itu dilakukan dengan unsur Satpol PP, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Dinas Kependudukan, dan Kepolisian setempat.
"Koordinasi terus kita jalin dari petugas gabungan untuk bertindak cepat menertibkan para gepeng ini," katanya.
Dia mengaku telah menyebar sejumlah personel Dinas Sosial untuk memantau sejumlah lokasi keramaian yang kerap menjadi tempat mangkal para gepeng.
"Kalau ketemu, langsung kita koordinasi dengan instansi terkait untuk diangkut ke lokasi pembinaan di Bulak Kapal sebelum kita pulangkan ke kampungnya," katanya.
Pemerintah Kota Bekasi, kata dia, akan berupaya menjaga kondusivitas ibadah umat muslim selama Ramadan.
"Para pendatang yang tentunya tidak memiliki KTP Kota Bekasi akan didata. Satpol PP juga punya wewenang untuk menertibkan para gepeng (gelandangan dan pengemis), apalagi kita juga harus antisipasi tindakan eksploitasi anak-anak yang memang dimanfaatkan oknum untuk mencari uang di jalanan," katanya.
Agus mengimbau agar masyarakat dari luar daerah yang berencana masuk ke wilayah Kota Bekasi wajib memiliki kemampuan untuk bekerja.
"Kalau hanya sekedar mengemis dan bisa kita buktikan melanggar hukum, tidak segan akan kita pulangkan," katanya.