REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Dua orang pemancing ikan di dermaga Karangtengah Kelurahan Tambakreja Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap, menjadi korban sambaran petir, Sabtu (7/5) malam. Kedua korban adalah Jalul Fadhil (21) dan Agus Djatmiko (30), warga Desa Planjan Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap.
Berdasarkan keterangan saksi Ngadimin Hadi Suwarsono (47), rekan korban sesama pemancing, peristiwa naas tersebut terjadi saat kedua korban bersama lima rekannya satu desa memancing di perairan sekitar dermaga Karangtengah.
''Pada saat bukan bulan purnama seperti sekarang ini, biasanya banyak ikan yang menepi hingga ke pantai. Selain itu, air laut juga sedang surut sehingga kami bertujuh bersama-sama pergi memancing di dermaga Karangtengah,'' katanya.
Seperti biasa, dengan menggunakan perahu mereka pergi ke tambatan perahu yang agak menjorok ke laut. Setelah sampai di tempat itu, mereka kemudian berpencar mencari posisi yang baik untuk memancing ikan.
''Saat itu, Jalul dan Agus duduk berdekatan sambil melemparkan umpan. Sedangkan lainnya, berpencar di tempat yang agak jauh,'' ujarnya.
Namun saat sedang asyik memancing, hujan turun dengan deras. Tidak hanya itu, kilatan petir dengan disertai suara menggelegar juga berulang-kali seperti di lontarkan dari langit.
''Sebelum petir menyambar korban, kami semua sebenarnya sepakat untuk menepi dulu mencari tempat berteduh. Namun belum sempat kami semua sampai ke perahu, petir menyambar keras ke arah Agus dan Jalul,'' jelasnya.
Saat itu, Ngadimin mengaku dia dan beberapa rekan lainnya juga sempat terpental ketika petir menyambar korban yang lokasinya tidak jauh. ''Saya juga sempat terpental ke air, saat petir itu menyambar,'' katanya lagi.
Beberapa saat setelah itu, dengan tergesa-gesa mereka mendekati lokasi Agus dan Jalul. Namun ternyata, kedua korban sudah meninggal dengan kondisi luka bakar. Mengetahui kondisi kedua rekannya, mereka yang selamat kemudian meminta pertolong warga untuk melakukan evakuasi korban.
''Korban sudah dimakamkan Ahad (8/5) pagi tadi oleh keluarganya,'' kata Ngadimin.