REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG — Volume kendaraan bermotor yang melintas di jalur utama Semarang- Solo/Yogyakarta terus mengalami lonjakan cukup signifikan, pada hari kedua liburan panjang akhir pekan, Jumat (6/5).
Sejumlah simpul kepadatan arus lalu lintas di ruas jalan utama ini terpantau di ruas Jalan Setia Budi, Kota Semarang, tepatnya di exit tol Banyumanik, yang merupakan titik pertemuan arus lalu lintas jalur utama Semarang-Ungaran dengan akses keluar masuk tol.
Penumpukan arus lalu lintas jamak terpantau di kawasan ini. Karena baik pengguna jalan dari arah Semarang maupun Ungaran serta kendaraan yang akan keluar masuk jalan tol harus menyesuaikan dengan lampu trafficlight.
Meski jamak mengakibatkan penumpukan kendaraan bermotor dan cenderung terjadi kepadatan, arus lalu lintas di kawasan ini terpantau ramai lancar, hingga kawasan batas wilayah Kabupaten Semarang.
Simpul kepadatan arus lalu lintas lainnya terjadi di kawasan exit Tol Bawen, Kabupaten Semarang. Kepadatan arus lalu lintas terpantau pada jalur utama Bawen menuju arah Yogyakarta. Aparat Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Semarang harus melakukan rekayasa lalu lintas 1:3 di kawasan ini. Tiga lajur jalan dibuka untuk arus lalu lintas dari Bawen menuju Yogyakarta dan satu lajur dibuka untuk arus lalu lintas sebaliknya.
Polisi bahkan melakukan buka tutup untuk jalur menuju Ambarawa di kawasan pertigaan Bintangan. Hal ini dilakukan guna mengurangi penumpukan kendaraan bermotor di Pasar Projo Ambarawa.
Saat sistem buka tutup jalan di kawasan Bintangan tersebut diberlakukan, seluruh kendaraan bermotor arah Yogyakarta diarahkan untuk melewati Jalur Lingkar Ambarawa (JLA).
“Sistem buka tutup ini diberlakukan saat terjadi lonjakan volume kendaraan bermotor di jalur utama menuju Yogyakarta yang relatif lebih padat,” ungkap Kasatlantas Polres Semarang, AKP Dwi Nugroho.
Sedangkan arus lalu lintas menuju Solo terpantau relatif lebih lancar. Lonjakan volume kendaraan juga masih terpantau ruas tol Semarang-Bawen, pada Jumat siang, tepatnya menjelang gerbang Tol Bawen.
Antrean kendaraan yang akan melintas di loket pembayaran gerbang tol ini mengular hingga 1 kilometer. Padahal pihak PT Trans Marga Jateng (TMJ) selaku operator jalan tol ini telah mengoperasionalkan enam gardu pembayaran dan dua gardu tol otomatis (GTO) guna mengantisipasi kecepatan pelayanan pembayaran.