REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatat jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan) di Provinsi Jambi, data terakhir pada September 2015 mencapai 311,56 ribu orang atau 9,12 persen. Jumlah itu bertambah sebesar 10,85 ribu orang dibandingkan Maret 2015 yang sebesar 300,71 ribu orang atau 8,86 persen.
Selama periode Maret hingga September 2015, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah sebanyak 6,06 ribu orang atau dari 119,54 ribu orang pada Maret menjadi 125,60 ribu orang pada September tahun lalu. Sementara itu untuk daerah perdesaan bertambah 4,79 ribu orang atau dari 181,17 ribu orang pada Maret menjadi 185,97 ribu orang pada September 2015.
Peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada September tercatat 76,43 persen, kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi Maret yang sebesar 76,41 persen.
Komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras, rokok kretek filter, cabe merah, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir dan mie instan.
Sedangkan, untuk komoditas bukan makanan diantaranya biaya perumahan, listrik, bensin, dan pendidikan.
Pada periode Maret hingga September 2015, Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan menunjukkan kenaikan. Hal Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin menjauhi garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin melebar.