Ahad 01 May 2016 15:25 WIB

Sri Sultan dan Ribuan Buruh Yogyakarta Jalan Sehat Bersama

Rep: Yulianingsih/ Red: Maman Sudiaman
Ilustrasi Buruh pabrik
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Ilustrasi Buruh pabrik

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Memeringati Hari Buruh atau May Day, ribuan buruh di Kota Yogyakarta menggelar aksi jalan sehat bersama di halaman Balaikota Yogyakarta, Ahad (1/5). Jalan sehat May Day ini dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.

Selain jalan sehat, ribuan buruh Kota Yogyakarta juga mengikuti senam pagi bersama di Kompleks Balaikota Yogyakarta tersebut.

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, peringatan hari buruh harusnya dilakukan untuk semakin mempererat hubungan para buruh dan serikat buruh di Yogyakarta. "Hari buruh harusnya dimaknai untuk mempererat hubungan natara buruh dengan pengusaha dan pemerintah demi kemajuan bersama," ujarnya. 

Menurut Haryadi, peringatan hari buruh harusnya tidak selalu ditandai dengan demonstrasi, tetapi bisa dilakukan dengan kegiatan lain. "Kita berharap dengan kegiatan kali ini bisa memberikan dampak positif untuk semua pihak. Pekerja tidak hanya menuntut hak dan pengusaha tidak selalu menuntut kewajiban. Semuanya perlu seimbang," katanya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya mengatakan, sertifikasi sumber daya manusia dan produk untuk meningkatkan profesionalisme dan jaminan kualitas menjadi modal penting untuk memasuki persainfan global terutama diera masyarakat ekonomi Asean (MEA) saat ini.

"Sertifikasi menjadi sangat penting agar produk dan pekerja Indonesia bisa bersaing di tingkat internasional," kata Sultan.

Diakui Sultan, produk dan pekerja dari Yogyakarta atau dari Indonesia harus memiliki daya saing karena di masa yang akan datang sudah tidak ada lagi batas antara produk lokal maupun produk dari luar negeri yang dijual di pasar.

"Mau tidak mau, mampu atau tidak mampu, Indonesia harus berkompetisi denga produk dan pekerja dari negara lain. Persaingan antara bangsa dan negara sudah sangat terbuka," katanya.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas adalah dengan meningkatkan kesadaran pekerja dan industri untuk memiliki sertifikasi melalui lembaga Badan Standarisasi Nasional (BSN).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement