Ahad 01 May 2016 08:17 WIB

Rokok Mengandung Narkoba Rasa Buah Beredar di Daerah

Red: Nur Aini
Asap Rokok - ilustrasi
Asap Rokok - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,LUBUKLINGGAU -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lubuklinggau Ibnu Mundzakir menyebutkan beredar rokok merk tertentu yang diduga kuat ada kandungan narkoba berupa campuran sabu-sabu cair dan ganja.

Salah satu produk rokok merk tertenu yang beredar dan mulai disenangi masyarakat saat ini, disinyalir memiliki kandungan narkoba cair bercampur ganja maka masyarakat harus waspada untuk mengisap rokok sembarang merk. Menurutnya, saat ini rokok mengandung narkoba itu mulai banyak digemari khususnya kalangan anak muda karena rasanya berbeda dengan rokok lainnya antara lain seolah mengandung rasa buah-buahan.

"Kalau zaman dulu rokok jenis itu hanya dipakai sebatas hisapan saja, tapi sekarang disalah gunakan untuk memabukan dan banyak dicari masyarakat," katanya di Lubuklinggau, Ahad (1/5).

Dengan demikian ia mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada karena banyak cara yang ditempuh para bandar narkoba untuk mengedarkan barang haram itu, sehingga sulit terpantau oleh petugas.

"Kita akan terus menindak lanjuti peredaran narkoab lewat rokok merk tertentu itu, jika memang terindikasi ada campuran narkoba pengedarnya akan diberikan sanki hukum sesuai undang-undang narkoba, " ujarnya.

Kasi Pemberantasan Narkoba BNN Kota Lubuklinggau AKP Sukirman menjelaskan saat ini merokok merk tertentu tersebut sedang digandrungi masyarakat bahkan telah menjadi bagian dari pergaulan. Menurut penggemarnya, asap rokok itu beraroma buah-buahan membuat orang-orang menjadi penasaran untuk mencobanya, akhirnya rokok tersebut dijadikan pilihan dengan alasan lebih menyehatkan ketimbang merokok tembakau biasa.

"Masyarakat beranggapan rokok itu tidak berbahaya karena semua racun pada tembakau telah diserap oleh air didalamnya, namun mereka belum mengetahui campuran rokok tersebut," tuturnya.

Ia mengatakan pihaknya sedang mengawasi dan evaluasi pelaksanaan kegiatan diseminasi informasi, karena mencurigai maraknya penggunaan rokok tersebut di kalangan masyarakat. Selain itu disinyalir ada modus baru dalam mengkonsumsi narkoba seperti sabu cair dimasukkan dalam kaleng aebon, sehingga sulit untuk terdeteksi. "Sekarang para bandar sabu lebih lihai, mereka meletakan sabu cair dalam kaleng lem aebon dan sekarang juga diduga memasukan zat narkoba dalam rokok merk tertenu untuk diedarkan ke pelosok daerah," ujarnya.

Dalam monitoring itu juga dibahas mengenai maraknya penipuan mengatas namakan BNN untuk mengambil keuntungan pribadi, hal itu terungkap ada yang menawarkan jasa dari BNN untuk pengguna barang haram yang tengah dibasmi saat ini," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement