Pasangan ini pertama kali bertemu di penjara Kerobokan Bali pada Mei 2012Chan adalah terpidana mati, sementara Febyanti datang ke penjara untuk melakukan pekerjaan pastoral. Hal itu membuat mereka terus bersama dalam dua tahun.

Febyanti ingat, dia bahkan tidak menyadari kalau Chan mulai menyukainya. Hingga orang-orang di dekat mereka menyadari, bahwa setiap kali Febyanti datang mengunjungi, Chan akan memasak untuknya.

Setelah Andrew Chan dan Myuran Sukumaran diberitahu bahwa permintaan grasi mereka ke Presiden ditolak, Febyanti malah bertunangan dengan Chan. Padahal, saat itu Chan dan Myuran sedang menunggu untuk dipindahkan dari Bali ke Nusakambangan, untuk dieksekusi.

Febyanti mengatakan, semua kenangan itu membuat dia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyembuhkan luka dan kemarahan di hatinya mereda. "Yang Andrew (Chan) lakukan dalam delapan tahun terakhir, lebih dari apa yang orang lakukan 30 dan 60 tahun dari hidup mereka. Berapa banyak jiwa yang dia serahkan ke Tuhan dan berapa banyak jiwa yang diselamatkan," katanya.

Febyanti berharap bisa mendirikan sebuah pusat kegiatan pemuda dan sekolah di pulau kecil di Indonesia untuk memenuhi impiannya dan Chan.

Febyanti mengatakan, dia dan Chan pernah bermimpi membuat pusat komunitas anak muda dan sekolah untuk membantu mendidik anak-anak kurang mampu agar bisa tumbuh dan bisa melawan ketidakadilan.

"Itu adalah satu-satunya, jujur, yang membuat saya akan....," katanya sambil menangis. "Jadi setidaknya suatu hari, jika aku mati dan aku melihat dia di surga, saya bisa katakan padanya aku telah melakukannya." 

Ikuti Whatsapp Channel Republika