Ahad 01 May 2016 06:05 WIB

Janda Bali Nine dan Mimpi yang Ingin Diwujudkan

Red: Ilham
Andrew Chan, anggota Bali Nine yang divonis hukumat mati oleh pemerintah Indonesia.
Foto: bbc
Andrew Chan, anggota Bali Nine yang divonis hukumat mati oleh pemerintah Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Janda Andrew Chan mengungkapkan, dia tidak pernah mengucapkan selamat tinggal kepada suaminya sebelum Chan tewas oleh regu tembak di Nusakambangan pada bulan April tahun lalu.

Dilansir Daily Mail pada 29 April 2016, tepat di tanggal yang sama Chan dieksekusi tahun lalu, Febyanti Herewila Chan menceritakan kembali kenangannya bersama Chan. Ia mengatakan, ketika mereka diminta meninggalkan penjara untuk terakhir kalinya, dia tidak mengucapkan kata selamat tinggal kepada Chan.

"Saya tidak pernah mengatakan selamat tinggal padanya," katanya seperti dilaporkan Perth Now.

"Saya hanya mengatakan 'betapa aku mencintaimu dan saya selalu bangga padamu'. Saya tahu, jika saya terlihat terpukul (dengan keadaan), itu akan menjadi sangat sulit baginya."

Pada bulan April tahun lalu, duo Bali Nine asal Australia yang ditangkap atas penyelundupan narkoba, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dieksekusi oleh regu tembak di Nusa Kambangan, Indonesia bersama enam terpidana mati lainnya.

Febyanti mengatakan, Chan mengenakan cincin kawinnya pada malam ia dieksekusi. Tapi cincin itu tidak pernah kembali padanya. Setiap kali dia berpikir tentang cincin itu, dia merasa sedih.

"Dia (Chan) memakainya. Aku hanya berharap bahwa aku bisa memiliki (cincin)-nya kembali. Setiap kali saya berpikir tentang hal itu, memberikan rasa sakit dalam hati," katanya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement