REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Musim kemarau memang belum tiba, tetapi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah melakukan persiapan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Usai rapat persiapan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, Kepala BPBD Sumsel Yulizar Dinoto bersama Danrem 044/Garuda Dempo (Gapo) Kolonel Inf Tri Winarno menjelaskan, Gubernur Sumsel Alex Noerdin telah menerbitkan surat keputusan penceghan kebakaran hutan dan lahan.
“Satuan tugas atau satgas penanganan pencegahan kebakaran hutan, akan dibuka posko–posko apabila terjadi kebakaran di beberapa daerah, juga akan mengerahkan pasukan untuk mencegah kebakaran di Sumsel,” kata Yulizar Dinoto.
Menurut Yulizar, langkah pencegahan karhula, setiap hari BPPD memantau hutan serta lahan dan dibantu personil TNI yang dipimpin langsung Danrem. “Pemantauan akan menggunakan helikopter bantuan dari Rusia yang berpenumpang enam orang,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, Pemerintah Provinsi Sumsel juga membentuk program Desa Peduli Api (DPA) yang menjadikan desa sebagai pencegah utama terjadinya kebakaran hutan dan lahan gambut.
Menurut Gubernur Sumsel Alex Noerdin, desa peduli api dibentuk pada 88 desa yang ada di daerah yang rawan dan berpotensi terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan gambut.
88 Desa peduliapi tersebut berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sebanyak 41 desa yang tersebar di tujuh kecamatan, di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sebanyak 20 desa pada tiga kecamatan, di Kabupaten Banyuasin sebanyak 8 desa yang ada di lima kecamatan, dan Kabupaten Ogan Ilir (OI) sebanyak 18 desa tersebar di tujuh kecamatan.
Selain itu Pemerintah Provinsi Sumsel juga mengalokasikan anggaran untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2016 sebesar Rp 3 miliar. Menurut Achmad Taufik Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan, anggaran tersebur berada di Dinas Kehutanan.
“Anggaran untuk pencegahan kebakaran hutan juga dibantu dari dana APBN dan dari dinas dan SKPD terkait. Anggaran dari Bappeda Sumsel totalnya sebesar Rp 10 miliar, anggaran itu belum ditambah dari APBN,” katanya menjelaskan.