REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diah Pramana Rachmawati Soekarnoputri menilai reklamasi di Teluk Jakarta tidak penting untuk dilakukan.
Sebab menurut anak ketiga dari Presiden RI Soekarno itu, Indonesia tidak semestinya mengikuti negara lain seperti Singapura dan Belanda.
"Dia tanah secuil, kita negara kepulauan. Mengapa direklamasi dan untuk siapa, kan nanti kelihatan," katanya, Jumat (29/4).
Jadi dirinya memberikan pesan kepada pemerintah pusat dan pemerintah ptovinsi (Pemprov) DKI untuk menghentikan reklamasi. Sehingga diharapkan untuk itu, istilahnya jangan hanya di moratorium atau dihentikan sementara.
"Jadi visi misi untuk pengusaha, untuk siapa? Untuk rakyat? jangan pakai nama-nama rakyat," ujarnya.
Selain itu, Rachmawati juga mengkritik pembongkaran ratusan rumah di Kampung Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Menurutnya seharusnys setelah penggusuran Pemprov harus bisa membangun kembali kampung nelayan menjadi lebih baik, sehingga ratusan nelayan yang tinggal di Pasar Ikan tidak terlunta-lunta.
"Diperuntukan untuk orang punya, enggak ada urusannya sama rakyat," jelasnya.
Jadi bikin kampung nelayan, dan bukan dibangun mall atau plaza. Karena hal tersebut diperuntukan untuk kaum kelas atas. Jadi pertanyaan Rachmawati mempertanyakan apakah penguasa di atas akan merubah pikirannya.
"Persoalannya nafkah mereka, kehidupan nelayan juga harus dipikirkan juga. Dijauhkan dari kampung mereka," tegasnya.