Kamis 28 Apr 2016 13:45 WIB

Pelaku Penembakan Bagian Bawah Wanita Mulai Terendus

Red: Ilham
Penembakan (ilustrasi)
Foto: asaljangan.com
Penembakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Identitas pelaku penembakan menggunakan senapan angin dengan 13 korban di Kota Magelang, Jawa Tengah, sudah mulai jelas. Pelaku mengincar korban perempuan yang di tembak pada bagian bawah tubuhnya.

"Arahnya (pelaku) sudah mulai jelas," kata Kepala Polres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto di halaman Gedung Tri Bhakti Kota Magelang di Magelang, Kamis (28/4).

Penembakan menggunakan senapan angin oleh orang tak dikenal terjadi di sejumlah tempat di Kota Magelang sejak Sabtu (23/4). Di antaranya di kawasan pusat pertokoan "Pecinan" Jalan Pemuda, Jalan Ikhlas, dan Jalan Tidar Kota Magelang.

Penembakan terjadi pada malam hari dengan para korban umumnya terkena di bagian pinggang ke bawah, seperti betis. Kepolisian Resor Magelang Kota didukung sejumlah tim dari Kepolisiaan Daerah Jateng melakukan penyelidikan secara intensif guna mengungkap kasus tersebut.

Ia menyatakan, petugas sedang melengkapi berbagai informasi dan data untuk melanjutkan penanganan kasus tersebut, terutama menangkap pelakunya. "Belum (ditangkap). Kita sedang melengkapi supaya tidak terbantahkan," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Edi tidak bersedia menyebutkan jumlah pelaku dalam kasus tersebut. "Sementara belum, nanti kalau sudah, baru saya informasikan," katanya.

Saat berpidato membuka "Kedu Expo 2016", Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menyatakan telah mendapatkan informasi dari Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto tentang "titik terang" pengungkapan kasus tersebut oleh aparat kepolisian.

"Perkembangan pagi ini, sudah menunjukkan 'titik terang', mudah-mudahkan dapat ditangani dengan baik," katanya.

Ia juga mengaku telah ditelepon Gubernur Jateng Ganjar Pranowo soal kasus penembakan yang sempat meresahkan warga setempat itu. "Sekarang rakyat tidak galau, jangan terprovokasi. Magelang tetap sejuk," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement