Kamis 28 Apr 2016 08:42 WIB

Sulit Tekan Harga Daging Jadi Rp 80 Ribu Per Kilogram

Daging sapi (ilustrasi)
Daging sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Harapan Presiden Joko Widodo agar harga daging menjelang Puasa Ramadhan dan Idul Fitri seharga Rp 80 ribu per kilogram akan sulit dicapai. Kecuali pemerintah mengimpor dan melakukan operasi pasar.

"Harga jual daging hari biasa saja seperti dewasa ini sudah sebesar Rp 100 ribu per kilogram. Bagaimana mau menyuruh pedagang menjual Rp 80 ribu per kg di saat permintaan meningkat seperti menjelang Puasa Ramadhan dan Idul Fitri," kata pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo di Medan, Rabu (27/4).

Ia mengatakan itu menanggapi permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar harga daging menjelang Ramadhan dan Idul Fitri di kisaran Rp 80 ribu per kg. Harga jual daging itu baru diyakini bisa terwujud kalau pemerintah melakukan impor dan menggelar operasi pasar (OP) secara besar-besaran seperti yang dilakukan Bulog terhadap beras, gula, cabai merah, dan bawang merah, termasuk minyak goreng.

Namun menurut dia, kalau hal itu (impor dan OP) dilakukan pemerintah, maka langkah tersebut bukanlah solusi yang tepat. Bahkan langkah itu bisa membuat peternak tidak tertarik memelihara hewan itu di tengah upaya pemerintah menaikkan jumlah produksi.

Apalagi sebenarnya harga daging sapi yang mahal karena keberhasilan peningkatan produksi masih jauh kalah cepat dari kebutuhan yang terus naik sejalan dengan pertambahan penduduk. Menurut Dosen Fakultas Ekonomi USU itu, yang perlu dilakukan pemerintah menjelang Puasa Ramadhan adalah menjaga kestabilan harga. Untuk itu, perlu dijaga ketersediaan pasokan.

"Untuk menjaga ketersediaan itu harusnya sudah mulai saat ini dimana pemerintah punya data akurat ketersediaan ternak sapi dan kambing di daerah-daerah. Daerah yang surplus harus diinstruksikan memasok ke daerah yang minus," katanya.

Menurut dia, langkah Bank Indoensia Perwakilan Sumut yang akan membentuk klaster sapi seperti sebelumnya yang sudah berhasil dilakukan pada komoditas bawang merah dan padi bisa ditiru masing-masing daerah. Ditambah dukungan penuh untuk ketersediaan pasokan. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumut Permohonan Lubis yang dihubungi untuk meminta data stok daging sapi di Sumut belum bisa memberikan keterangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement