Rabu 27 Apr 2016 16:15 WIB

Pelaku Sayatan Teror Warganya, Wali Kota Yogyakarta Geram

Rep: Yulianingsih/ Red: Ilham
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.
Foto: adultcostumes.com
Pembacokan (Ilustrasi)

Menurut Nensi, sebelum kasus penyayatan pelajar terjadi, putranya yang duduk di kelas 3 SD swasta di Kotagede selalu naik sepedaa saat berangkat dan pulang sekolah. Apalagi jarak sekolah juga tidak terlalu jauh. Nensi juga membatasi anaknya keluar rumah usai sekolah.

Hal senada dilakukan Isti Solehah (36). Warga Bantul ini memang sering antar jemput putrinya sekolah di Oa Yogyakarta. Namun ibu dua anak ini memilih menjemput putrinya lebih awal dari biasanya. Dia khawatir saat putrinya menunggu jemputan di depan sekolah, pelaku penyayatan itu datang.

"Jadi parno (paranoid), cemas terus bawaanya," katanya.

Diberitakan sebelumnya, pada Senin siang (25/4), seorang siswi kelas VI SD Nadila Eka Ratnawati (12) pulang sekolah di kawasan Kotagede Yogyakarta mengendarai sepeda seorang diri. Baru beberapa meter keluar dari gerbang sekolahnya, Dila dipepet oleh seorang pengendara motor yang tak dikenal.

Tanpa sebab yang jelas, pelaku langsung mengeluarkan benda yang korban duga cutter, lalu diarahkan ke lengan kanan korban.

Akibatnya, korban terluka sayatan sedalam 1,5 sentimeter dan mendapat 20 jahitan. Tak jauh dari tempat tersebut, seorang siswi SMK, Karni (16) juga dipepet orang yang diduga sama dengan yang menyerang Dila.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement