Sabtu 23 Apr 2016 14:07 WIB

Soal BLBI, KPK Dinilai Agak Ketinggalan

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Karta Raharja Ucu
Buronan perkara Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Samadikun Hartono memasuki mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (21/4). (Antara/Rivan Awal Lingga)
Foto: Antara/ Rivan Awal Lingga
Buronan perkara Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Samadikun Hartono memasuki mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (21/4). (Antara/Rivan Awal Lingga)

REPUBLIKA.CO.ID, ‎JAKARTA -- Penangkapan terpidana kasus penyalahgunaan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Samadikun Hartono harusnya bisa memicu KPK ikut membongkar kasus BLBI dan Bank Century.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan kasus BLBI dan Bank Century ditangani Kejaksaan dan Polri, serta KPK. Ada lima orang yang berada di bawah kajian KPK.

"KPK kelihatan agak ketinggalan," ujarnya dalam diskusi bertajuk 'BLBI yang Nyaris Terlupa' di Jakarta, Sabtu (23/4).

Institusi lain tidak akan mengambil kasus-kasus korupsi yang ditangani KPK. Untuk itu ini menjadi kesempatan bagi KPK untuk melakukan penangkapan serupa dan sejauh apa mereka bisa membongkarnya.

(Baca Juga: Penangkapan Samadikun Dinilai Sebagai Keputusan Politik)

Di saat yang bersamaan, Ray menilai pernyataan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso yang meminta para koruptor menyerahkan diri sebagai sebuah indikasi positif. "Indikasinya mereka sudah sudah tahu lokasinya (tempat koruptor berada) dan tinggal ditangkap," kata dia.

Sutiyoso menyebut masih ada 28 nama koruptor di luar negeri. Setelah membawa pulang Samadikun, ia pun mengimbau kepada koruptor yang masih berkeliaran untuk segera menyerahkan diri atau akan terus diburu.

(Baca Juga: Kenapa Samadikun tak Diborgol? Ini Alasannya)

Awalnya, Ray mengira penangkapan koruptor yang berada di negeri lain akan sulit karena dilindungi pemerintah setempat. Namun berkaca dari penangkapan Samadikun, rupanya hal tersebut tidak sesulit yang dibayangkan. Asal negara mau sungguh-sungguh bekerja untuk penangkapan itu.

(Baca Juga: Penangkapan Samadikun Soal Kemauan dan Putusan Politik)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement