REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Pemprov Gorontalo menilai permasalahan sampah yang dialami saat ini, merupakan tanggung jawab bersama dan bukan hanya satu pihak.
"Pemprov Gorontalo selalu sosialisasikan pentingnya kebersihan lingkungan dengan membuang sampah secara teratur dan pada tempatnya," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah (BLHRD) Provinsi Gorontalo, Nancy Lahay, Sabtu (23/4).
Menurut dia, dengan memperingati Hari Bumi pada 22 April 2016, tugas utama warga hanya menjaga lingkungan dengan tidak sembarangan membuang sampah. Dijelaskan dia, permasalahan sampah di Provinsi Gorontalo saat ini sudah sangat memprihatinkan, di mana setiap harinya kurang lebih sampah yangdihasilkan mencapai 2.223 ton.
Dari jumlah ini, sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebanyak 40 persen. Sementara yang dikelola dan didaur ulang dengan metode 'Reuse, Reduce dan Recycle' hanya sebanyak 7,5 persen.
"Sementara sisanya sebanyak 1.189 ton atau sebesar 52.5 persen dibuang di sembarang tempat" ujarnya.
Pemprov berharap masyarakat Gorontalo harus menjadi masyarakat yang cerdas dalam memanfaatkan sumber daya alam dan menjaga kelestarian Bumi, dengan tidak lagi membuang sampah sembarangan. Di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Idris Rahim, pemprov memiliki tiga program peduli lingkungan.
Tiga program itu yaitu Grebek sampah, program bantuan komposter dan perlengkapan alat kebersihan serta bank sampah. Untuk 2016, Bank Sampah akan dibuat di dua Kabupaten yaitu Boalemo dan Pohuwato.