Jumat 22 Apr 2016 16:51 WIB

Volume Sungai Citarum Meningkat, Karawang Siaga Banjir

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Nur Aini
Aliran Sungai Citarum (ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Aliran Sungai Citarum (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Hujan yang mengguyur sejumlah daerah di hulu Sungai Citarum, membuat debit sungai ini meningkat. Akibatnya, di sejumlah titik di Kabupaten Karawang, banjir akibat sungai tersebut meluap ke daratan. Dengan kondisi ini, BPBD setempat menyebutkan bila Karawang siaga bencana banjir.

Kepala BPBD Kabupaten Karawang, Asip Suhendar, mengatakan, wilayah yang sudah terendam banjir, yaitu dua kampung di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat. Sedikitnya, 400 rumah yang tergenang. Dengan ketinggian air bervariasi antara selutut orang dewasa sampai satu meter.

"Kalau di Karangligar, penyebabnya air dua sungai meluap. Yaitu, Cibeet dan Citarum," ujar Asip, kepada Republika.co.id, Jumat (22/4).

Karang Ligar merupakan desa yang diapit oleh kedua sungai tersebut. Selain itu, posisinya jauh lebih rendah ketimbang tanggul sungai. Sehingga, saat kedua sungai itu meluap, maka air dengan cepat masuk ke pemukiman warga.

Tak hanya itu, kata Asip, banjir juga mengancam wilayah lainnya seperti, Karawang Barat, Rengasdengklok, Pakisjaya dan Batujaya. Wilayah tersebut, potensi banjirnya sangat tinggi. Hal ini mengingat volume air Sungai Citarum sudah meningkat.  "Sekarang, kita sedang menyisir dari Rengasdengklok sampai Pakisjaya, tanggul yang rawan jebol," ujarnya.

Penyisiran ini, untuk mengetahui titik-titik tanggul yang rawan jebol. Lalu, bila sudah terlihat tanggul itu rusak, atau sudah ada rembesan, maka akan langsung ditanggulangi sementara. Caranya, menambal tanggul tersebut dengan karung yang berisi material tanah serta pasir.

Karena itu, pihaknya hari ini sengaja menyebar ribuan karung ke wilayah di sepanjang Sungai Citarum itu. Tujuannya, supaya ada penanggulangan dini sebelum terjadinya tanggul jebol.

"Kita sudah terjunkan tim yang membawa ribuan karung," ujar Asip.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement