Kamis 21 Apr 2016 20:04 WIB

Ini Alasan Warga Pasar Ikan Kembali ke Puing Bangunan

Rep: C21/ Red: Ilham
Anak nelayan Pasar Ikan di puing bangunan
Foto: Republika/Lintar Satria
Anak nelayan Pasar Ikan di puing bangunan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semenjak pembongkaran ratusan rumah di Kawasan Pasar Ikan atau Kampung Aquarium, RW4, Penjaringan, Jakarta Utara tidak sedikit warga yang memilih tinggal di rumah susun (rusun). Namun hampir semuanya kembali ke lokasi pembongkaran untuk sekedar mencari makan ataupun mengais rezeki dari puing-puing bangunan.

Seorang warga bernama Teddy Kusnadi mengatakan, mereka yang pindah ke rusun karena terpaksa. "Hal tersebut karena untuk melindungi anak-anak dan barang-barang mereka," kata Teddy, Kamis (21/4).

Teddy menuturkan, hal tersebut dibuktikan dengan kembalinya mereka untuk mencari nafkah atau sekedar meminta bantuan di posko kemanusiaan. Sehingga mereka tetap bertahan di lokasi untuk menuntut hak mereka berupa uang kompensasi dari pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta.

Kondisi di lokasi pembongkaran dan Masjid Jami' Keramat Luar Batang memang sepi dari korban pembongkaran pada hari ini. Hal itu disebabkan karena sebagian besar warga melakukan orasi menolak pembongkaran Kampung Luar Batang dan menuntut ganti rugi terhadap ratusan rumah di Kampung Aquarium.

"Mereka yang ke Istana Negara meminta untuk warga yang tergusur meminta ganti rugi. Sedangkan untuk yang belum digusur minta dihentikan. Tadi yang datang ke Istana Negara sebanyak empat RW," kata dia.

Teddy menegaskan, warga korban penggusuran akan tetap bertahan sampai ada solusi atau kompensasi dari Pemprov DKI. Sampai sekarang, dirinya belum dapat melaut karena masih harus menjaga barang-barang dan anak-anaknya pascapembongkaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement