Kamis 21 Apr 2016 05:40 WIB

Warga Nilai Rusun Marunda Kurang Layak Huni

Rep: C21/ Red: Karta Raharja Ucu
Warga berfoto selfie di bekas bongkaran pasar ikan kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/4). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Warga berfoto selfie di bekas bongkaran pasar ikan kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga korban penggusuran Kampung Pasar Ikan mengeluhkan kondisi Rusun Marunda. Kondisi rusun dinilai kurang layak ditempati.

Kasrianto (40 tahun) salah satunya. Mantan kuli panggul buah di Pasar Ikan itu mendapatkan jatah rusun karena rumahnya menjadi korban penggusuran.

Meski begitu, ia mengaku kurang kerasan tinggal di Rusun Marunda. "Karena belum ada pintu, ruangan belum dikeramik, dan lampu tidak ada," kata Kasrianto saat berbincang dengan Republika.co.id, Rabu (20/4).

Kondisi itu, kata dia, diperparah dengan sering matinya air. "Air keran kadang mati, terkadang hidup," ujar dia mengeluh.

"Udah tidak ada kompensasi, masih harus bayar juga (perbaikan seperti lampu)," kata dia.

(Baca Juga: Warga Pasar Ikan Kumpulkan Besi demi Sesuap Nasi)

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement