Rabu 20 Apr 2016 17:51 WIB

Pangkostrad Ancam Pecat Prajurit yang Terlibat Narkoba

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Karta Raharja Ucu
Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad)  menggelar pemeriksaan urine terhadap prajurit dan PNS yang berdinas di Makostrad, bertempat di Ruang Mandala, Markas Kostrad, Jakarta Pusat, Jumat (26/2).
Foto: dok. Penkostrad
Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) menggelar pemeriksaan urine terhadap prajurit dan PNS yang berdinas di Makostrad, bertempat di Ruang Mandala, Markas Kostrad, Jakarta Pusat, Jumat (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad), Letjen TNI, Edy Rahmayadi mengakui, sejumlah oknum prajurit Kostrad memang masih ada yang terlibat dalam masalah narkoba. Namun, Pangkostrad menegaskan, pihaknya tidak akan mentolerir semua pelanggaran, terlebih yang berhubungan dengan narkoba.

''Kami konsekuen, itu merupakan perintah, dan tidak pantas jika ada prajurit yang terlibat dalam narkoba. Kami konsekuen dan akan kami tindak tegas, bahkan sampai tingkat pemecatan,'' kata Edy dalam sambutannya di peringatan hari jadi ke-55 di Markas Komando Divisi Infanteri (Divif) 1/Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Selasa (19/4). Peringatan itu dijadikan momentum untuk melakukan evaluasi diri.

Evaluasi itu juga ditujukan terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh sejumlah oknum prajurit Kostrad. Tidak terkecuali, oknum personil Kostrad yang terlibat dalam kasus narkoba.

(Baca Juga: HUT ke-55, Momentum Evaluasi Kostrad)

Pada awal Maret lalu, Denpom Kostrad bersama Kepolisian melakukan penggerebekan narkoba di kompleks perumahan Kostrad, Tanah Kusir, Jakarta Barat. Hasilnya, sekitar 18 oknum prajurit ditahan dan diduga kuat terlibat dalam kasus narkoba. Hingga kini, proses hukum terhadap oknum prajurit tersebut pun masih terus berjalan.

Tidak hanya itu, Edy menjelaskan, setiap Dansat harus mengetahui semua kondisi dari anak buahnya. Para Dansat itu dianggap bertanggungjawab terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh anak buahnya.

Edy mengungkapkan, untuk bisa terus memerangi penggunaan narkoba di kalangan prajurit Kostrad, maka pihaknya akan terus menggelar test urine terhadap seluruh prajurit Kostrad di semua jenjang.

''Pasti akan kami lakukan, tapi sifatnya tidak terbuka begitu. Sifatnya akan seperti sidak (inspeksi mendadak), agar bisa menemukan secara objektif soal penggunaan narkoba itu,'' ujar mantan panglima Kodam I Bukit Barisan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement