Ahad 17 Apr 2016 10:45 WIB

Pemerintah Siapkan Operasi Gabungan Bersama Malaysia dan Filipina

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bilal Ramadhan
Keluarga WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf, Agustin Pilohoma (50) dan Jemmy Repi (58) duduk di belakang foto putranya, Alfian Elvis Repi, di kediaman mereka di Desa Kauditan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Rabu (6/4).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Keluarga WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf, Agustin Pilohoma (50) dan Jemmy Repi (58) duduk di belakang foto putranya, Alfian Elvis Repi, di kediaman mereka di Desa Kauditan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Rabu (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan membenarkan ada tambahan empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang kembali menjadi korban perompakan di laut perbatasan Malaysia dan Filipina.

Untuk mencegah peristiwa serupa kembali terjadi, Luhut menyebut bahwa pemerintah sedang menjajaki rencana operasi gabungan militer Indonesia bersama Malaysia dan Filipina.

"Presiden baru minta untuk menjajaki patroli bersama dengan Malaysia Filipina, karena itu daerah rute dagang kita, untuk pengamanan bersama," ujarnya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Ahad (17/4). Namun demikian, dia tidak menyebut kapan target patroli bersama tersebut akan dilakukan.

Berbicara terpisah, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan militer Filipina. Militer Indonesia tak bisa serta merta ikut dalam operasi pembebasan 14 WNI karena ada batas-batas konstitusi yang harus dihormati.

 

"Kita masih komunikasikan. Kan mereka punya aturan masing-masing. Jadi kita tunggu saja. Tapi militer kita siap," ucap Gatot.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement