Sabtu 16 Apr 2016 19:14 WIB

Dirut RS Sumber Waras Bantah Penjualan Lahan Rugikan Negara

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bayu Hermawan
Suasana aktivitas di Rumah Sakit Sumber Waras di Jakarta, Jumat (6/11).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Suasana aktivitas di Rumah Sakit Sumber Waras di Jakarta, Jumat (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Rumah Sakit Sumber Waras, Abraham Tedjonegara membantah penjualan lahan RS Sumber Waras ke Pemprov DKI Jakarta merugikan negara. Abraham justru menyebut penjualan tersebut justru menguntungkan negara.

"Saya berpikir secara pribadi, saya kalau kami dibilang merugikan negara. Apa yang kami rugikan?," kata Abraham, di RS Sumber Waras, Jakarta Barat, Sabtu (16/4).

Abraham membuktikan bahwa penjualan tersebut tidak merugikan negara antara lain, RS Sumber Waras tidak meminta bayaran Rp 25 miliar terhadap harga bangunan yang masuk dalam klausal penawaran.

Selain itu, RS Sumber Waras menanggung seluruh biaya proses suraT menyurat. "Kami dari Sumber Waras tidak ada yang merugikan negara, malah menguntungkan negara," tegasnya.

Abraham juga menanggapi terkait perbedaan harga NJOP. Menurut Abraham, karena pada saat jual beli NJOP naik. "Naiknya dari mereka bukan dari kita," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebut pembelian tanah RS Sumber Waras merugikan negara Rp 191 miliar. BPK juga menyebut lahan yang dibeli tidak memenuhi syarat yang dikeluarkan Dinas Kesehatan DKI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement