REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) melakukan uji kelayakan para kandidat kepala daerah yang mendaftar lewat partai tersebut. Ujian itu untuk mencari figur kepala daerah yang bisa menjadi seorang pemimpin.
"Semua orang bisa jadi kepala daerah, tapi tidak semua orang bisa jadi pemimpin," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Hamka Haq saat memberi sambutan pada pembukaan kegiatan tes psikologi dan uji kelayakan para kandidat kepala daerah PDI Perjuangan se Indonesia Timur di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (16/4).
Melalui tes psikologi dan uji kelayakan kata dia, DPP PDI Perjuangan bisa mengetahui dengan jelas kemampuan seorang figur untuk menjadi kepala daerah sekaligus menjadi pemimpin daerah. Dengan hasil tes psikologi dan uji kelayakan kata dia, PDI Perjuangan menjamin calon kepala daerah yang akan dalam pemilihan kepala daerah serentak pada 2017 memiliki kemampuan menjadi kepala daerah sekaligus pemimpin daerah.
"Seorang kepala daerah sekalgus pemimpin tidak cukup hanya dengan kecerdasan nalar, melainkan juga membutuhkan kemampuan pengendalian diri," katanya.
Hanya pemimpin yang memiliki kemampuan mengendalikan dirinya kata dia, yang bisa membawa masyarakat menjadi lebih baik dan sejahtera.
"Seorang pemimpin tidak mungkin bisa berhasil menjadi menjadi pemimpin rakyat kalau yang bersangkutan tidak mampu mengendalikan dirinya sendiri," katanya.
Selain memiliki kemampuan mengendalikan diri kata dia, seorang kepala daerah sekaligus pemimpin juga harus mengetahui kondisi wilayah daerah di mana yang bersangkutan mencalonkan diri.
"Kalau tidak mengetahui persis kondisi wilayah daerahnya, maka PDI Perjuangan memastikan akan mencoret nama kandidat yang bersangkutan dari pencalonan kepala daerah," katanya.
Tes psikologi dan uji kelayakan para kandidat kepala daerah yang melibatkan Himpunan Psikologi Indonesia itu diikuti 147 kandidat kepala daerah dari sembilan provinsi di Indonesia Timur. Kesembilan provinsi tersebut yakni Sulawesi selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua dan Papua Barat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika