Jumat 15 Apr 2016 13:45 WIB

Kerap Bertemu Pengusaha Properti, Pengamat: Ahok tak Etis

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Teguh Firmansyah
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: JAk TV
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dikabarkan kerap bertemu dengan para pengusaha pengembang. Hal tersebut terlontar dari mulut salah satu stafnya, Sunny Tanuwidjaja,

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Umaimah Wahid, mengatakan, dari pernyataan tersebut seolah ada keistimewaan bagi pengusaha.

"Tidak etis menyediakan privilege pada pengembang secara khusus, terkecuali kalau pengusaha itu punya kepentingan pada pengembangan masyarakat ," kata dia kepada Republika.co.id, baru-baru ini.

Dia menduga kemungkinan besar ada kesepakatan tertentu dalam proses itu. Muncul pertanyaan, untuk siapa penggusuran yang dilakukan di sekitar kawasan yang akan direklamasi? Meski tanah tersebut milik negara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap harus mampu menyelesaikan persoalan tersebut tanpa mengabaikan nasib warga.

KPK, kata Umaimah, perlu memanggil Ahok untuk mengklarifikasi pernyataan Sunny. "Kalau mau fair, perlu dipanggil atas nama hukum agar clear," ujarnya. Toh Ahok menyatakan siap jika dipanggil KPK untuk dimintai keterangan. Jika KPK mampu menjernihkan masalah tersebut, itu akan lebih baik lagi.

Baca juga, Sindir Ahok Soal Reklamasi, Menteri Susi: Pikirkan Dampak Lingkungan Terlebih Dahulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement