REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Vincent Guerend mengagumi kerukunan umat beragama di Indonesia saat bertemu dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di kantor Kemenag, Kamis (14/4). Guerend pun menanyakan resep Indonesia mampu menjaga kerukunan umat beragamanya.
"Apa resepnya Pak Menag?," tanya dia. Menurut Lukman alasan kerukunan umat beragama dapat terjaga karena adanya regulasi dan komitmen pemerintah.
"Kami melakukan upaya-upaya preventif, bekerja sama dengan ormas keagamaan seperti Muhammadiyah, Nu dan lain sebagainya yang berfaham moderat," jelas dia dilansir dari website Kemenag.go.id.
Guerend pun bertanya mengenai Islam di Indonesia. Menurut Lukman Islam itu ajaran yang satu, tetapi ketika nilai-nilai Islam yang satu tersebut diimplementasikan dalam situasi, kondisi dan waktu yang berbeda sehingga nilai Islam yang satu tersebut menjadi beragama.
Dalam kunjungannya Menag menyarankan beberapa hal kepada Dubes Uni Eropa agar Uni Eropa memperhatikan rekruitmen imam di masjid-masjid Eropa yang biasanya berasal dari Pakistan dan Turki untuk bisa memahami situasi dan kondisi di Eropa. Meski Eropa mayoritas adalah negara sekuler, tetapi harus dipahami paham keagamaan masyarakat berperan dalam hubungan sosial.
Imam masjid tersebut sebaiknya dapat diajak berdialog meski paham ekslusifitas merupakan sebuah keyakinan dan hak yang harus dipahami dan dihormati. Namun mereka harus paham, bahwa saat ini tinggal di Eropa bukan di negara asalnya.