Kamis 14 Apr 2016 13:21 WIB

Ahok ke Manusia Perahu: Sudahlah Jangan Main Sinetron

Warga gusuran Pasar Ikan, Luar Batang, Jakarta Utara bertahan di atas perahu, Selasa (12/4). (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Warga gusuran Pasar Ikan, Luar Batang, Jakarta Utara bertahan di atas perahu, Selasa (12/4). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab dipanggil Ahok mengatakan keberadaan manusia di perahu di dekat lokasi penggusuran Pasar Ikan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara agar dibiarkan saja sampai kapan pun.

"Manusia perahu itu tunggu kesempatan untuk mau balik lagi, kita biarin aja sampai kapan. Asal jangan ke darat untuk menduduki di situ lagi," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (14/4).

Beberapa warga Pasar Ikan yang tinggal di perahu adalah korban penggusuran yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Senin (11/4). "Dia bilang manusia perahu mau ikut kerja di kawasan itu, tapi rusun Marunda ada kanal timur dan ada nelayan di Cilincing, Cakung. Maksud saya kalau profesinya nelayan, kenapa tidak pindah ke Marunda aja dekat," kata Ahok.

Fasilitas rusun di Marunda, Gubernur katakan, anak sekolah dijemput, tidak menyengsarakan keluarga, bisa bertanam hidroponik, disiapkan dokter dan perawat, kalau mau membuka usaha disiapkan modal Rp 5 juta - Rp 10 juta,

"Sudahlah jangan main sinetron, siapa yang menyengsarakan siapa. Dia yang di perahu menyengsarakan keluarganya," kata Ahok.

Pemprov DKI Jakarta memberikan solusi kepada warga yang telah bermukim sejak lama dan memiliki rumah tinggal di lingkungan RT 001, 002, 011 dan 012 di RW 04 Pasar Ikan untuk mendapatkan hunian layak di rusun Marunda dan Rawa Bebek. Saat dilakukan penggusuran pada Senin pagi (11/4), ratusan warga Pasar Ikan mencoba menolak dan bertahan. Bahkan petugas pengamanan gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polisi dan TNI sebanyak 4.218 personel melakukan upaya paksa dengan membawa beberapa warga ke dalam bus yang telah disediakan.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement