REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Masjid Jami Keramat Luar Batang, Mansur Amin membantah kabar yang menyebutkan adanya penangkapan terhadap Panglima Laskar Luar Batang, Faisyal Syam, oleh aparat Kepolisian RI Resor (Polres) Metro Jakarta Utara. Menurut dia informasi tersebut adalah menyesatkan.
"Bang Faisal tidak ditangkap, tapi hanya dimintai keterangan oleh Polres Jakarta Utara terkait kerusuhan di Gedong Panjang, Penjaringan, Jumat (4/11) malam lalu," ujar Mansur, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (9/11).
Dia menuturkan, Faisal mendatangi Kantor Polres Metro Jakarta Utara yang beralamat di Jalan Laksamana M Sudarsono Rawabadak Utara, sehabis Ashar, Selasa (8/11) kemarin. Pria itu baru pulang ke Kampung Luar Batang sekira pukul 01.00 WIB dinihari tadi.
"Saat ini Bang Faisal sudah di rumahnya," ucap Mansur.
Dia pun menyesalkan informasi menyesatkan soal penangkapan Faisal oleh polisi yang disebarkan media online di Ibu Kota. "Jujur, saya sangat kecewa. Padahal, ketika kerusuhan terjadi, Bang Faisal bersama warga Luar Batang lainnya berusaha keras menjagai kampung kami agar tidak terimbas oleh konflik yang terjadi," ungkap Mansur.
Salah satu laman berita online sebelumnya menyebut Polres Metro Jakarta Utara menangkap Faisal karena diduga terkait dengan kerusuhan di daerah Penjaringan, 4 November lalu. Penangkapan Faisal didasari keterangan dari 11 tersangka yang telah ditetapkan oleh polisi.
Republika.co.id yang ikut meliput peristiwa kerusuhan di Penjaringan, 4 November malam, sempat menemui Faisal di Kampung Luar Batang. Ketika itu, Faisal dan sejumlah warga laki-laki setempat tampak berjaga-jaga melindungi kampung mereka dari dampak kerusuhan.
Malam itu, Faisal bahkan juga melarang orang-orang yang bukan warga kampungnya memasuki Luar Batang untuk mengantisipasi kemungkinan adanya provokasi dari pihak luar.