REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memuji salah satu pasukan elite TNI AD, yaitu Kopassus. Meski dengan alutsista minim, kata dia, Kopassus mampu menjadi pasukan elite nomor tiga di dunia. Adapun, pasukan elite nomor satu dunia diduduki Special Air Service (SAS) Inggris dan Mossad (Israel).
Karena itu, ia mengapresiasi Kopassus yang bisa menjadi prajurit dengan kemampuan super di tengah keterbatasan yang dimiliki negara. Meski begitu, pihaknya juga memuji pasukan elite yang dimiliki Polri, TNI AL, dan TNI AU.
"Kita membentuk pasukan antiteror, pasukan kita hebat-hebat, ada polisi, darat, laut dan udara. Pasukan teror Kopassus nomor tiga setelah Israel dan Inggris. Peralatan perlu diperbaiki, alat segitu saja nomor tiga, apalagi diperbarui bisa nomor satu,” kata Ryamizard di sela penandatanganan nota memorandum (MoU) tentang Pembinaan Kesadaran Bela Negara dengan Muhammadiyah di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (13/4).
Pernyataan itu merujuk pada acara Discovery Channel Military edisi Tahun 2008 pernah membahas tentang pasukan khusus terbaik di dunia.
Menurut Ryamizard, semangat yang dimiliki TNI itu tidak lepas atas peran Jenderal Besar Soedirman yang juga kader Muhammadiyah. Ketika terjadi agresi militer Belanda, kata dia, presiden Sukarno dan wakil presiden M Hatta ditangkap.
Beruntung Soedirman di tengah keterbatasannya yang tidak bisa berjalan tidak mau menyerah melawan Belanda. Alhasil, perjuangan melawan penjajah akhirnya mampu dimenangkan pejuang Indonesia berkat kepemimpinan Soedirman yang memimpin perang gerilya.
“Jenderal Soedirman bapak TNI yang patut dicontoh adalah jiwanya. Soedirman, jalannya ditandu, ini harus ditiru, kalau tidak ada, itu presiden dan wapres ditahan, selesai. Tapi ada panglima kekuasaan masih diperhitungkan,” tutur mantan kepala staf Angkatan Darat (KSAD) itu.