Ahad 10 Apr 2016 02:13 WIB

PPP: Jakarta Butuh Gubernur Paham Hukum Tata Negara

Rep: Agus Raharjo/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz, berpidato saat Rapat Pimpinan Wilayah III PPP Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/4).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz, berpidato saat Rapat Pimpinan Wilayah III PPP Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akhirnya memberikan dukungan resmi pada bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra. Alasan PPP mendukung Yusril karena DKI Jakarta membutuhkan sosok Gubernur yang paham dengan hukum tata negara, mengerti manajemen birokrasi serta politik anggaran.

“Jakarta harus dipimpin oleh orang yang mampu dan mengerti hukum tata negara dan juga mengenai anggaran belanja, termasuk me-manage birokrasi,” ujar Ketua Umum PPP, Djan Faridz usai menyatakan dukungannya pada Yusril, Sabtu (9/4).

Menurut Djan, dukungan Partai berlambang Ka'bah ini cukup realistis sesuai dengan kebutuhan masyarakat Jakarta. Yusril dinilai memiliki pengalaman panjang dalam mengelola birokrasi, pengelolaan anggaran, serta tak dibantah kiprah politiknya sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB). Dukungan PPP terhadap Yusril juga disepakati kader PPP yang digadang-gadang maju di pemilihan Gubernur DKI, Abraham Lunggana (Lulung).

Menurut Djan, Lulung merupakan kader terbaik PPP di DKI Jakarta. Namun, PPP dan Lulung bisa bersikap realistis kalau elektabilitas Lulung masih kalah dibanding Yusril.

Yang jelas, kata Djan, PPP siap untuk menjadi mesin politik untuk mensukseskan Yusril terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Saat ditanyakan apakah alasan PPP melabuhkan pilihan pada Yusril untuk kursi DKI 1, terkait kinerja Gubernur DKI Jakarta saat ini Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) yang tidak paham hukum tata negara, Djan sedikit berkompromi.

“Bukan kurang begitu paham, beliau (Ahok) mengerti dan paham, tapi beliau (Yusril) lebih mengerti dan lebih paham,” kata Djan sambil menunjuk Yusril.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement